BPBD Kota Malang Gelar Gladi Kesiapsiagaan Bencana: Tingkatkan Kesiapan dan Kesadaran Masyarakat dalam Hadapi Bencana”

CITILIVE – Sebagai upaya memperkuat kesiapsiagaan masyarakat dan meningkatkan kolaborasi dalam penanganan bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang menggelar kegiatan Gladi Kesiapsiagaan Bencana pada Jumat (1/11/2024).
Bertempat di kantor BPBD Kota Malang, Jalan Mayjen Sukono No. 68, acara ini diikuti oleh 550 peserta dari berbagai kalangan masyarakat, instansi, serta lembaga pemerintahan. Peserta yang hadir terdiri dari perwakilan empat kecamatan dan sebelas kelurahan, termasuk dari Polehan, Kesatrian, Balearjosari, Blimbing, Sawojajar, Arjowinangun, Samaan, Bareng, Gadingkasri, Mulyorejo, dan Bakalan Krajan. Kecamatan Lowokwaru, bagaimanapun, tidak berpartisipasi dalam simulasi ini.

Kegiatan Gladi Kesiapsiagaan Bencana ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris BPBD Kota Malang, Agoes Tri Hartadi, S.Sos., M.Si., yang menekankan pentingnya kesiapan seluruh elemen masyarakat dalam menghadapi situasi bencana. Dalam sambutannya, Agoes menyampaikan bahwa simulasi ini diadakan untuk melatih kesiapsiagaan, meningkatkan kesadaran risiko bencana di lingkungan sekitar, serta memperkuat kolaborasi antara berbagai lembaga terkait. “Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk melatih masyarakat dalam menghadapi situasi darurat sehingga setiap individu dan komunitas bisa memahami risiko bencana di sekitar mereka dan tahu bagaimana cara merespons dengan tepat,” ujar Agoes.

Simulasi ini turut dihadiri oleh beberapa tokoh penting, termasuk Kepala Camat Klojen, Kepala Lurah Blimbing, Sukun, dan Kedungkandang. Kegiatan tersebut mengundang dua narasumber berpengalaman dalam bidang kebencanaan, yakni RH Sardjono, S.Kep., Ns., dari Forum Pengurangan Risiko Bencana Kota Malang, yang memberikan materi terkait kebencanaan umum. Narasumber kedua, Drs. Heri Suwarsono, M.Pd., seorang pakar dalam Head Safety Emergency (HSE), memberikan pelatihan tentang simulasi bencana megathrust dan menekankan pentingnya antisipasi dalam skenario bencana besar.
RH Sardjono menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya melatih masyarakat, tetapi juga bertujuan memberikan pengalaman langsung bagi peserta dalam menghadapi kemungkinan situasi darurat. Dalam paparannya, Sardjono menjelaskan bahwa pemahaman umum tentang kebencanaan sangat penting untuk diterapkan pada situasi nyata. “Melalui simulasi ini, masyarakat mendapatkan pengalaman langsung bagaimana situasi bencana akan berlangsung dan apa yang harus dilakukan dalam keadaan darurat,” ungkap Sardjono.
Sementara itu, Drs. Heri Suwarsono memberikan penjelasan mengenai skenario bencana megathrust, yaitu gempa bumi besar yang dapat memicu tsunami. Materi ini dinilai sangat relevan mengingat Indonesia adalah salah satu negara dengan risiko gempa dan tsunami yang tinggi. “Simulasi ini menjadi sarana penting bagi kita semua untuk memahami ancaman dan langkah-langkah yang harus diambil dalam situasi seperti ini. Setiap peserta perlu memahami bahwa kesiapan dalam situasi darurat sangat menentukan keselamatan diri dan orang-orang di sekitar,” tambahnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang yang juga hadir memberikan arahan langsung kepada para peserta, menyampaikan terima kasih atas antusiasme seluruh elemen yang hadir. Dalam kesempatan tersebut, ia menekankan pentingnya mengikuti seluruh instruksi dan materi simulasi dengan teliti.
“Hari ini kita punya kesempatan untuk berlatih secara nyata. Instruktur yang memberikan arahan di sini adalah orang-orang berpengalaman dan bersertifikasi, jadi saya harap semua peserta mengikuti dengan seksama,” ujarnya. Ia juga menekankan bahwa energi pelatihan ini bersifat terbatas sehingga para peserta diharapkan dapat memanfaatkan waktu dengan optimal.
Dalam kegiatan Gladi Kesiapsiagaan ini, para peserta diminta untuk terlibat aktif dalam berbagai simulasi yang telah dirancang secara sistematis. Beberapa skenario bencana yang disimulasikan meliputi gempa bumi, kebakaran, dan situasi evakuasi darurat. Setiap peserta diberi panduan oleh instruktur yang berpengalaman untuk memastikan mereka memahami setiap langkah dan prosedur yang harus diambil saat terjadi bencana.
Para narasumber juga memberikan penjelasan yang detail mengenai tindakan yang harus diambil oleh petugas maupun masyarakat awam saat menghadapi situasi bencana. Mereka menekankan pentingnya komunikasi yang efektif dan kerja sama tim dalam situasi darurat. Menurut narasumber, langkah-langkah antisipatif ini sangat penting untuk meminimalisir risiko serta dampak yang dapat ditimbulkan oleh bencana.
Melalui pelatihan ini, BPBD Kota Malang berharap agar seluruh masyarakat semakin menyadari pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana. Gladi Kesiapsiagaan ini tidak hanya membekali peserta dengan pengetahuan, tetapi juga keterampilan yang dapat diaplikasikan langsung dalam situasi darurat di lingkungan masing-masing.
Dengan adanya kegiatan simulasi ini, BPBD Kota Malang berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam mengatasi potensi bencana yang bisa terjadi kapan saja. “Kami berharap simulasi ini dapat menjadi momentum bagi seluruh peserta untuk terus mengasah keterampilan dan pengetahuan mereka sehingga siap dalam situasi bencana yang sebenarnya,” tutup Agoes. (Ab)