Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
21/11/2024
CITILIVE

BPBD Kabupaten Malang Lakukan Pemetaan Wilayah Rawan Bencana Hidrometeorologi

Selli
  • November 20, 2024
  • 2 min read
BPBD Kabupaten Malang Lakukan Pemetaan Wilayah Rawan Bencana Hidrometeorologi

CITILIVE Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Jawa Timur, telah mengidentifikasi sejumlah wilayah yang berpotensi terdampak bencana hidrometeorologi selama musim hujan. Pemetaan ini mencakup risiko banjir bandang, angin puting beliung, dan tanah longsor di berbagai kecamatan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, menjelaskan bahwa langkah pemetaan ini dilakukan untuk mempersiapkan tindakan antisipasi terhadap bencana yang sering terjadi saat musim hujan. “Kami telah melakukan pemetaan potensi bencana, termasuk banjir bandang, angin puting beliung, dan tanah longsor, di seluruh wilayah Kabupaten Malang,” ujarnya pada Selasa (19/11/2024).

Hasil pemetaan menunjukkan bahwa sejumlah kecamatan memiliki kerentanan terhadap bencana tertentu. Kecamatan yang rawan banjir bandang meliputi Pujon, Ngantang, Kasembon, Karangploso, Dau, Singosari, Lawang, Pakis, Poncokusumo, Ampelgading, Tirtoyudo, Dampit, Sumbermanjing Wetan, Gedangan, Kalipare, dan Wagir.

Untuk potensi tanah longsor, daerah yang teridentifikasi antara lain Pujon, Ngantang, Kasembon, Karangploso, Dau, Singosari, Lawang, Poncokusumo, Tumpang, Ampelgading, Tirtoyudo, Dampit, Sumbermanjing Wetan, Wagir, Kromengan, Ngajum, dan Wonosari.

Sementara itu, wilayah yang berisiko terdampak angin puting beliung mencakup Karangploso, Dau, Singosari, Lawang, Pakis, Jabung, Tajinan, Poncokusumo, Bululawang, Gondanglegi, Sumberpucung, dan Kepanjen.

Dilansir dari Antara News, BPBD juga telah mengambil langkah kesiapsiagaan dengan mengoordinasikan langkah antisipasi bersama para camat di setiap kecamatan. Selain itu, jaringan relawan di berbagai wilayah dimaksimalkan untuk membantu penyampaian informasi darurat.

“Petugas kami siap siaga selama 24 jam penuh untuk menghadapi kemungkinan bencana. Berdasarkan prediksi, puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Desember 2024 hingga Januari 2025, namun kami tetap mengacu pada data terbaru dari BMKG,” ungkap Sadono.

Ia menambahkan bahwa ketersediaan logistik telah dipastikan aman untuk memenuhi kebutuhan warga di daerah terdampak. “Kami sudah menerima buffer stock dari BPBD Provinsi Jawa Timur, dan distribusi akan dilakukan langsung ke lokasi yang membutuhkan,” tutupnya.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *