Bincang-bincang OJK mengenai Kinerja Akhir Tahun dan Pelatihan Jurnalis akan Berita Ekonomi
CITILIVE – (16/12/12) OJK Malang tengah menggelar siaran pers mengenai “Kinerja Keuangan di Wilayah OJK Malang Tetap Stabil dan Sehat”. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang terus menunjukkan pertumbuhan yang stabil hingga Oktober 2024. Penyaluran kredit melalui perbankan, lembaga keuangan mikro, dan pegadaian mengalami peningkatan dua digit dibandingkan tahun sebelumnya, dengan kualitas kredit yang tetap terjaga.
Inflasi di Kota Malang juga terkendali pada November 2024, tercatat sebesar 1,22 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih rendah dibandingkan Jawa Timur (1,41 persen) dan nasional (1,55 persen). Komoditas yang memberikan kontribusi terbesar terhadap inflasi adalah emas perhiasan, bawang merah, dan sigaret kretek mesin.
Dalam sambutannya, Kepala OJK Malang Biger Adzanna Maghribi, menjelaskan bahwa inflasi yang ada di Kota Malang sangat terkendali, sama seperti Jatim.
“Pertama-tama sebelum masuk ke sektor biasa keuangan, kita harus melihat konteksnya, perekonomian daerah kita bagaimana. Alhamdulillah, kalau misalnya kita lihat data Kota Malang, Kota Malang ini, ini inflasinya sangat terkendali. Ini juga kerjasama elemen pemerintah, kota, dan juga rekan-rekan yang menjaga inflasi itu dari Bank Indonesia”
“Kita lihat, memang disitu wilayah kita sama dengan Jatim, yaitu secara keseluruhan, dan bahkan di bawah nasional. Secara year on year, justru kita rendah. Ini menunjukkan kestabilan wilayah kita, bahwa memang pasokan bahan-bahan dan index-index harga itu sangat terkendali”
“Alhamdulillah juga, dari awal tahun, kalau dilihat, masih lebih rendah dibandingkan Jatim, bahkan dan nasional. Nah, kalau misalnya dilihat, pertanyaan Bapak-Ibu, apa sih Pak, yang menyebabkan inflasi sebesar 0,24 ini? Bapak-Bapak kalau ingin menurunkan inflasi, berhentilah merokok” ujar Biger
Selama proses diskusi dimoderatori oleh Choirul Anam, dari Bisnis Indonesia dan pemateri selain Pak Biger adalah Andrianto Wahyudiono, selaku Wakil Pemimpin Redaksi Koran Jawa Pos. Pak Adrianto lebih menjelaskan materi tentang Bagaimana Cara Membuat Berita tentang Ekonomi.
Minat masyarakat terhadap pasar modal terus meningkat, terutama pada instrumen saham, reksadana, dan obligasi. Pada Oktober 2024, jumlah investor tercatat mencapai 292.276 Single Investor Identification (SID), meningkat 13,79 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Investor saham (SID C-BEST) tumbuh hingga 21,13 persen yoy, mencapai 130.177 investor. Jumlah nasabah reksadana juga melonjak signifikan, naik 155,11 persen yoy menjadi 33.396 nasabah hingga akhir September 2024. Kota Malang menjadi daerah dengan nilai penjualan reksadana tertinggi di wilayah kerja OJK Malang, mencapai Rp190,50 miliar, diikuti Kabupaten Malang sebesar Rp45,94 miliar.
Transaksi saham di wilayah OJK Malang menunjukkan peningkatan volume dan nilai, meskipun frekuensi transaksi sedikit menurun yoy. Penurunan frekuensi terbesar terjadi di Kota dan Kabupaten Pasuruan (-25,14 persen). Namun, nilai transaksi di wilayah ini naik 20,97 persen yoy, mencapai Rp238 miliar. Peningkatan tersebut didukung oleh kebijakan moneter global yang memberikan stimulus positif.
Pada Oktober 2024, penyaluran kredit perbankan mencapai Rp103,32 triliun, tumbuh 2,16 persen dari bulan sebelumnya. Sebagian besar kredit disalurkan untuk modal kerja (43,01 persen) dan investasi (25,66 persen). Penghimpunan dana juga meningkat 7,40 persen yoy menjadi Rp101,91 triliun, dengan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 101,39 persen.
Kualitas kredit tetap terkendali dengan Non-Performing Loan (NPL) sebesar 2,49 persen pada Oktober 2024. Sementara itu, kredit restrukturisasi terus berkurang, dengan rasio Loan at Risk turun menjadi 7,38 persen (menurun 1,13 persen yoy). Penyaluran kredit di wilayah OJK Malang terutama menyasar tiga sektor utama: Perdagangan Besar dan Eceran (Rp21,48 triliun), Industri Pengolahan (Rp18,37 triliun), serta pembiayaan multiguna (Rp15,89 triliun). Namun, beberapa sektor mencatat tingkat kredit bermasalah yang tinggi, seperti Administrasi Pemerintahan (29,36 persen) dan Perantara Keuangan (11,56 persen).
Di sektor asuransi, akumulasi pendapatan premi mencapai Rp3,04 triliun hingga September 2024, meningkat 4,19 persen yoy. Sementara itu, dana pensiun mengalami penurunan aset 2,22 persen yoy menjadi Rp224 miliar per Agustus 2024, meskipun investasi dana pensiun naik 3,11 persen menjadi Rp210 miliar. Piutang pembiayaan di sektor Lembaga Keuangan Mikro (LKM) tumbuh 47,59 persen yoy, dari Rp7,57 miliar pada Agustus 2023 menjadi Rp11,18 miliar pada Agustus 2024. Perusahaan pegadaian juga mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 278,38 persen yoy dengan total pinjaman Rp4,20 miliar.
Sampai akhir Oktober 2024, terdapat tujuh LKM berizin di wilayah OJK Malang, terdiri dari lima PT LKM dan dua koperasi LKM. Mayoritas LKM ini bergerak dalam sektor konvensional. OJK Malang terus aktif mengedukasi masyarakat melalui 116 kegiatan hingga November 2024, dengan total peserta mencapai 31.172 orang.
Salah satu fokus utama adalah meningkatkan literasi keuangan penyandang disabilitas. Pada 6 Desember 2024, OJK Malang mengadakan edukasi keuangan bagi UMKM difabel di Malang Raya dan Pasuruan. Sebagai bagian dari komitmen inklusi keuangan, OJK meluncurkan Pedoman Akses Pelayanan Keuangan untuk Disabilitas Berdaya (Setara).
Pedoman ini bertujuan meningkatkan akses layanan keuangan bagi penyandang disabilitas, sesuai dengan Pasal 9 UU Nomor 8 Tahun 2016.Selain itu, Kantor OJK Malang memberikan layanan pengaduan konsumen. Hingga November 2024, tercatat 1.547 layanan konsumen, dengan 42,73 persen terkait perbankan. Permasalahan pengaduan tertinggi mencakup pinjaman online ilegal dan penipuan investasi. Dalam upaya melindungi konsumen dari penipuan, OJK bersama Satgas PASTI telah meluncurkan *Indonesia Anti-Scam Centre* (IASC) pada 25 November 2024. IASC menjadi platform koordinasi antar-lembaga keuangan untuk menangani penipuan dengan lebih efektif.
Pada 4 Desember 2024, OJK Malang meresmikan Aktivasi Kawasan Inklusi Keuangan (KIK) di Kampoeng Heritage Kajoetangan. Program ini merupakan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga keuangan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di kawasan tersebut. Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso, mengapresiasi inisiatif ini sebagai langkah kolaboratif yang mendukung akses keuangan inklusif.
Aktivasi ini menjadi awal pengembangan berkelanjutan untuk mendukung pemberdayaan warga Kampoeng Heritage Kajoetangan, khususnya di sektor keuangan. Bincang-bincang akhirnya ditutup dengan foto bersama.