BIN Jatim dan Dinas Kesehatan Kota Malang: Lakukan Kolaborasi Percepat Capaian Vaksinasi Anak di SDK Santo Yusup 2 dan SDN Jatimulyo 2
BALAIKOTA, Malangpost.id – Selasa (28/12) Badan Intelijen Negara bersama Dinas Kesehatan Kota Malang kembali bekerja sama melakukan kegiatan vaksinasi. Kali ini sasarannya adalah anak usia 6-11 tahun. Siswa-siswi begitu antusias mengikuti kegiatan vaksinasi ini.
Adapun target sasaran hari ini sejumlah 1.300 siswa yang tersebar di sekolah dasar yang ada di wilayah Kota Malang. SDK Santo Yusup 2 dan SDN Jatimulyo 2 menjadi sebagian sekolah yang turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Maria Muslichah, Kepala Sekolah SDN Jatimulyo 2 yang ada di Jl. Kenanga Indah, No. 2 Kec. Lowokwaru, Kota Malang, mengucapkan rasa terima kasih atas terselenggaranya kegiatan vaksin anak ini. Berkat adanya kegiatan ini, siswa-siswi MIN 3 Kab. Mojokerto telah mendapatkan vaksin dosis pertama.
Sambung Maria, beliau turut mendoakan agar pandemi Covid-19 dapat segera berakhir, dan harapannya pembelajaran dapat kembali berjalan secara normal. Senada dengan hal itu, Magdalena Yuli Nugrowati, Kepala Sekolah SDK Santo Yusup 2 juga turut berterima kasih atas kegiatan vaksinasi massal ini.
Baca juga: Suwarjana: Vaksinasi Pelajar Kota Malang Dosis Satu Sudah 100 Persen
Mewakili Kabinda Jatim, Letkol Ivan Romell selaku Kaposda BIN Kota Malang menyampaikan bahwa kegiatan ini serentak mulai dilaksanakan bagi anak-anak usia 6 hingga 12 tahun, serta juga melanjutkan sasaran vaksinasi bagi lansia.
Pemerintah melalui BIN di daerah terus mendorong percepatan vaksinasi terhadap masyarakat. Selain dengan cara terpusat juga dengan metode Door To Door yaitu jemput bola ke masyarakat. Dimana hal ini dilakukan terkhusus bagi warga yang belum dapat menjangkau faskes yang terletak di daerah terpencil dan kurang mampu.
Sebagaimana informasi yang sudah dirilis oleh pemerintah pusat, varian omicron virus Covid-19 kini telah masuk di Indonesia. Masyarakat diharapkan tetap tenang dan tidak perlu panik. Untuk itu vaksinasi bagi anak-anak diharapkan dapat menekan angka penularan dan penyebarannya. Meski pun hasil uji lab menyatakan bila varian omicron belum menyebabkan kematian, Satgas Covid-19 terus berupaya minimalisir penularan. (Iwan)