Bimtek SDM di Kota Malang Perlu Dievaluasi, DPRD: Salah Sasaran dan Tak Efektif

CITILIVE – Bimtek SDM – Ketua Komisi B DPRD Kota Malang, H. Bayu Rekso Aji, mendesak Pemerintah Kota Malang untuk segera mengevaluasi program Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang saat ini berjalan. Menurutnya, program dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau ( DBHCT) tersebut belum menyasar kelompok masyarakat yang benar-benar membutuhkan. “Acara ini bagus, tapi penerima manfaatnya keliru. Seharusnya difokuskan pada keluarga yang belum bekerja, bukan karyawan pabrik rokok,” tegas Bayu saat ditemui usai rapat Komisi B DPRD Kota Malang, Rabu (25/6).
Ia menilai, pelatihan akan lebih efektif jika menyasar kelompok pengangguran, pelaku UMKM pemula, atau anggota keluarga rentan yang belum tersentuh program peningkatan kapasitas. “Kalau yang ikut pelatihan adalah orang-orang yang sudah punya pekerjaan tetap, lalu siapa yang dibantu? Ini logika dasarnya yang perlu dibenahi,” imbuhnya. Bayu juga mempertanyakan landasan hukum dan rujukan kebijakan dari program ini. Ia meminta Pemkot Malang agar lebih transparan dan aktif menelaah regulasi pusat, khususnya dari Kementerian Keuangan, sebelum mengalokasikan anggaran besar setiap tahunnya tanpa hasil nyata di lapangan.
“Kalau tiap tahun anggaran sebesar ini terus digelontorkan tapi kemanfaatan tidak dirasakan masyarakat, maka patut dipertanyakan urgensinya. Perlu kajian ulang, jangan asal jalankan,” katanya dengan nada kritis.Menurutnya, pelatihan SDM seharusnya menjadi alat pemberdayaan ekonomi, bukan hanya sebatas formalitas pelaksanaan program. Ia pun mendorong agar Pemkot mulai melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh kegiatan bimtek, termasuk sasaran, metode, dan indikator keberhasilan.
Dengan anggaran miliaran rupiah, Bayu berharap program ini bisa menjadi solusi nyata dalam menurunkan angka pengangguran dan meningkatkan keterampilan masyarakat kelas bawah, terutama yang belum tersentuh dunia kerja maupun yang baru memulai usaha mikro. (Ab)