Bianglala Baru Alun-Alun Batu Dibangun 2026, Warga Sekitar Antusias Menanti
CITILIVE, KOTA BATU – Rencana pembangunan bianglala baru di Alun-Alun Kota Wisata Batu dipastikan mulai berjalan pada awal 2026. Proyek yang sempat menuai sorotan publik ini mengalami penyesuaian anggaran dari rencana awal Rp7 miliar menjadi sekitar Rp5,5–5,7 miliar.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, Dian Fachroni, menjelaskan saat ini proses penyusunan Detail Engineering Design (DED) sedang berlangsung dan ditargetkan rampung akhir 2025. Setelah itu, Pemkot Batu akan membuka tender dini untuk pembangunan fisik.
“Kontrak fisik ditargetkan awal 2026. Dengan estimasi pengerjaan sekitar delapan bulan, diharapkan pertengahan hingga akhir 2026 bianglala sudah bisa beroperasi kembali,” ujarnya, Minggu (14/9). Bianglala baru akan tetap dibangun di sisi barat Alun-Alun Kota Batu, berdampingan dengan area bermain anak (play area). Wahana ini diproyeksikan memiliki ketinggian 28–30 meter dengan 20 kabin, lebih besar dan modern dibandingkan bianglala lama yang dibangun dengan anggaran Rp3,5 miliar.
Menurut DLH, desain baru ini tidak hanya berfungsi sebagai wahana hiburan, tetapi juga memperkuat identitas Kota Batu sebagai destinasi wisata keluarga di Jawa Timur.
Warga sekitar alun-alun menyambut positif rencana pembangunan ulang bianglala tersebut. Mereka menilai keberadaan ikon lama itu memberi dampak langsung terhadap keramaian dan perekonomian lokal.
“Kalau ada bianglala baru, pasti ramai lagi pengunjung. Kami yang jualan di sekitar alun-alun jelas terbantu, karena anak-anak biasanya minta naik bianglala sambil jajan,” kata Yanti (42), pedagang jagung bakar di area barat alun-alun.
Hal serupa disampaikan Hasan (55), warga yang sehari-hari menyewakan odong-odong di kawasan tersebut.
“Alun-alun terasa kurang hidup tanpa bianglala. Harapannya yang baru nanti lebih bagus dan aman, biar anak cucu juga bisa ikut merasakan,” ujarnya.
Sementara wisatawan dari luar kota juga menaruh harapan. Rini (28), pengunjung asal Surabaya, mengaku kecewa saat bianglala lama berhenti beroperasi. “Semoga cepat selesai. Kalau ada bianglala baru, pasti makin menarik untuk datang lagi ke Batu,” katanya.
Dengan nilai anggaran yang lebih besar, Pemkot Batu berharap bianglala baru tidak hanya menjadi wahana rekreasi, tetapi juga simbol daya tarik wisata malam di jantung kota. Keberadaan bianglala diharapkan mampu memperkuat branding Kota Batu sebagai destinasi wisata keluarga, sekaligus meningkatkan perputaran ekonomi masyarakat sekitar alun-alun.
“Bianglala adalah ikon yang sudah melekat di Kota Batu. Revitalisasi ini untuk memastikan alun-alun tetap menjadi pusat wisata yang layak dibanggakan,” pungkas Dian Fachroni. (Ab)
