BEM Malang Raya Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di DPRD Malang
UPDATEKOTA, MalangLive – Ratusan mahasiswa yang menamakan diri aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Malang Raya menggelar unjuk rasa di depan gedung DPRD Kota Malang pada Kamis, 8 September 2022.
Gabungan BEM mahasiswa dari berbagai kampus ini menolak kenaikan harga BBM bersubsidi karena dinilai menyengsarakan rakyat.
Mereka juga menuntut pemerintah mencabut kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi.
Mahasiswa yang melakukan demo berasal dari Universitas Negeri Malang, Politeknik Negeri Malang, Universitas Islam Malang, dan lainnya.
Seperti diketahui, pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi mulai Sabtu, 3 September lalu.
Harga bahan bakar Pertalite yang awalnya Rp 7.800 naik menjadi Rp 10.000 dinilai menyengsarakan rakyat kalangan bawah.
Terlebih, saat ini masyarakat tengah berjuang untuk bangkit dari pandemi Covid-19.
BEM Malang Raya juga meminta bertemu langsung dengan perwakilan enam anggota fraksi dari DPRD Kota Malang.
Merekapun menyuarakan enam poin tuntutan dalam aksi unjuk rasa tersebut.
1. Menolak tegas kenaikkan harga BBM subsidi
2. Mendesak pemerintah menerapkan kebijakan subsidi BBM yang tepat
3. Menuntut pemerintah menstabilkan harga bahan-bahan pokok
4. Menolak pemberian dana BLT (bantuan langsung tunai) sebagai dalih kenaikkan harga BBM
5. Menuntut pemerintah untuk fokus melakukan pemulihan ekonomi dan kesejahteraan rakyat
6. Menuntut pemerintah untuk menunda proyek strategis nasional
Aparat tim gabungan menerjunkan 950 personel untuk mengamankan unjuk rasa dari BEM Malang Raya ini.
