BBPJN Pastikan Struktur Jembatan Embong Brantas Aman, Kerusakan Terbatas pada Oprit yang Ambrol
CITILIVE — Kerusakan trotoar di sisi Jembatan Embong Brantas, Kelurahan Kesatrian, yang ambrol sejak beberapa hari terakhir langsung mendapat respons cepat Balai Besar Pengelola Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur–Bali. Bagian oprit jembatan tampak menganga dan berpotensi longsor, membuat warga sekitar khawatir saat melintas.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.6 Gempol–Pandaan–Malang–Kepanjen BBPJN Jatim–Bali, Reza Maulana Hermawan, memastikan tim teknis telah melakukan penanganan darurat sejak Minggu malam. Area yang ambrol ditutup menggunakan terpal tebal dan diperkuat sand bag untuk menahan pergeseran tanah.
“Ini langkah awal yang penting agar longsoran tidak meluas,” ujar Reza saat ditemui di lokasi.
Struktur Jembatan Dipastikan Aman

Reza menegaskan bahwa kerusakan terjadi bukan pada badan jembatan, melainkan pada plengsengan oprit. Kondisi struktur utama jembatan disebut masih aman.
“Yang rusak itu opritnya, bukan jembatannya. Struktur jembatannya aman,” tegasnya.
Kerusakan oprit ini menyebabkan sebagian trotoar ambrol, namun jembatan tetap dapat dilalui kendaraan karena tidak ada gangguan pada konstruksi utama.
Penanganan Lanjutan: Cerucuk dan Dinding Penahan Tanah
Setelah upaya darurat, BBPJN menyiapkan langkah teknis lanjutan untuk memperkuat tanah dan mencegah kerusakan berulang. Pemasangan cerucuk akan dilakukan untuk menstabilkan tanah di sekitar titik ambrol.
Tahap berikutnya adalah pembangunan dinding penahan tanah (retaining wall) sekaligus mengembalikan kontur oprit seperti kondisi awal.
“Perbaikan permanen akan langsung kami kerjakan setelah penguatan tanah selesai,” kata Reza.
Pagar Kropos Juga Akan Diperbaiki
Selain oprit ambrol, pagar jembatan yang kondisinya terlihat kropos juga akan dibenahi. Meski demikian, fokus utama saat ini tetap pada titik ambrol untuk memastikan area sekitar tidak mengalami longsor tambahan.
Target Rampung Dua Pekan
BBPJN menargetkan penanganan darurat dan perbaikan dapat selesai paling cepat satu minggu, dan maksimal dua minggu, bergantung kondisi lapangan dan cuaca.
“Harapannya cepat selesai, supaya masyarakat tidak khawatir terhadap kondisi trotoar maupun jembatan,” ujar Reza.
Dengan percepatan ini, BBPJN berharap kawasan Jembatan Embong Brantas segera kembali aman bagi warga dan pengguna jalan, sekaligus meminimalkan risiko kerusakan lanjutan di tengah tingginya intensitas hujan. (Ab/Sh)
