Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
22/11/2024
CITILIVE

Polusi Udara, Ancaman Bagi Kesehatan Anak

Deviwulandari
  • Agustus 24, 2023
  • 3 min read
Polusi Udara, Ancaman Bagi Kesehatan Anak

CITILIVE- Polusi udara telah lama menjadi perhatian serius dalam konteks kesehatan masyarakat global.

Terutama di daerah perkotaan yang padat penduduk, polusi udara dapat memiliki dampak serius pada kesehatan, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak sekolah.

Salah satu dampak yang patut dikhawatirkan adalah Infeksi Saluran Napas Akut (ISPA), yang dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan anak-anak, terutama mereka yang masih dalam tahap pertumbuhan.

Melansir Liputan6.com, Seorang peneliti global health security dan ahli kesehatan lingkungan, Dicky Budiman, menyoroti bahwa anak-anak, terutama yang masih berusia sekolah dasar, rentan terhadap dampak buruk polusi udara.

Ini terjadi karena sistem imunitas mereka belum sepenuhnya matang, sehingga membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit akibat paparan polusi udara.

Khususnya, anak-anak yang berada dalam usia TK dan SD dapat memiliki risiko lebih tinggi terhadap ISPA dan penyakit pernapasan lainnya.

Paparan polusi udara dapat memiliki dampak serius pada anak-anak karena paru-paru dan sistem pernapasan mereka masih berkembang.

Partikel-partikel polutan dalam udara dapat masuk ke dalam saluran pernapasan dan menyebabkan peradangan serta gangguan pada fungsi paru-paru.

Inilah yang membuat anak-anak lebih rentan terhadap ISPA dan gangguan pernapasan lainnya.

Dalam upaya melindungi anak-anak dari dampak negatif polusi udara, ada beberapa langkah yang dapat diambil, terutama di lingkungan sekolah.

Tips melindungi anak-anak dari polusi udara:

  1. Penggunaan Masker N95: Anak-anak dapat mengenakan masker N95 saat beraktivitas di luar rumah atau di sekolah. Masker N95 memiliki kemampuan filtrasi yang lebih baik daripada masker bedah biasa, sehingga dapat membantu mengurangi risiko paparan partikel-partikel polutan yang berbahaya.
  2. Pendekatan Belajar Hybrid: Jika situasi polusi udara sangat buruk, pertimbangan untuk mengadopsi model pembelajaran hybrid atau jarak jauh perlu dipertimbangkan. Namun, perlu diingat bahwa anak-anak juga membutuhkan interaksi sosial dan pengembangan motorik langsung, sehingga kebijakan ini harus matang dan seimbang.
  3. Meningkatkan Kualitas Udara di Dalam Kelas: Sekolah dapat meningkatkan kualitas udara di dalam kelas dengan meningkatkan ventilasi udara dan penghijauan. Penggunaan filter udara juga dapat membantu mengurangi konsentrasi polutan dalam udara di dalam ruangan.
Baca Juga:  Emil Dardak Berkomitmen Mendukung Petani Hutan di Lereng Gunung Arjuno

Prinsip utama adalah melindungi kesehatan anak-anak dan memberikan pendidikan yang berkualitas. Meskipun model pembelajaran tatap muka diutamakan, jika kondisi polusi udara tidak memungkinkan, langkah-langkah pembelajaran jarak jauh atau hybrid dapat diambil untuk tetap memastikan pendidikan berlanjut tanpa mengorbankan kesehatan.

Komitmen untuk meningkatkan kualitas udara juga harus melibatkan partisipasi aktif dari pemerintah, sekolah, dan masyarakat.

Mengurangi sumber polusi udara, seperti pengurangan emisi kendaraan bermotor dan industri, juga harus menjadi bagian dari strategi yang lebih besar untuk melindungi kesehatan anak-anak dan seluruh populasi.

Dalam menghadapi ancaman polusi udara terhadap anak-anak sekolah, kolaborasi dan tindakan nyata akan menjadi kunci dalam menjaga generasi muda tetap sehat dan memiliki akses yang aman terhadap pendidikan.