Aremania Damaikan Demo
MALANG, malangpost.id- AREMANIA pintar. Jumlahnya puluhan. Berkaos biru kebanggaan, plus atribut lengkap. Sebagian bergandengan tangan, melantunkan lagu; Kabar Damai. Refrainnya diulang-ulang; damai..damai..saudaraku/ jabat erat penuh kasih sayang/ untuk apa terus bertengkar/ pertemuan ini adalah kabar… Demo pun lerem. Adem. Di depan gedung DPRD Kota Malang, Selasa 20/10 kemarin, tak ada lagi keributan berarti. Juga di perempatan BCA. Demo buruh dan mahasiswa melawan UU Cipta Kerja Omnibus Law itu, memang tidak sebesar yang dibayangkan.
Pendemo yang berangkat dengan longmarch dari Stadion Gajayana, jumlahnya tidak sampai 500 orang. Aparat yang siaga ada tiga ribu; polisi, TNI, Satpol PP dan Dishub. Aremania hadir di tengah pengamanan itu. Jangan ada anarkhisme. Tampak pula Pemuda Pancasila, dengan doreng merahnya di beberapa lokasi.
“Kami terpanggil supaya demo damai,” kata Humas Aremania, Ahmad Gozali. “Kota Malang jangan diinjak-injak, fasum dan fasilitas negara jangan dirusak, seperti demo Kamis (8/10) lalu,” lanjutnya. Demo pekan lalu yang ricuh itu membuat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Malang Raya keluar dari Aliansi Malang Melawan, kemarin. Karena demo BEM selalu bersifat damai. Meski begitu, BEM tetap konsisten memperjuangkan penolakan UU Omnibus Law.
Ada 15 pelajar menyeruak, ikut demo. Dicegat polisi. Lalu dipisahkan dari pendemo. Saat ditanya, mengaku tidak mengerti tujuan demo. Semuanya hanya ikut ajakan teman. Lamat-lamat, di kerumunan sana, lantunan damai terus mengalun;..damai..damai..saudaraku.. (jof/ekn)
>>>>>Selengkapnya di Harian DIs Way Malang Post Edisi Rabu (21/10)