Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
18/10/2025
CITILIVE

Antisipasi Keracunan, Disdikbud Kota Malang Perketat Kualitas Makan Bergizi Gratis

rifamahmudah
  • September 29, 2025
  • 2 min read
Antisipasi Keracunan, Disdikbud Kota Malang Perketat Kualitas Makan Bergizi Gratis

CITILIVE, MALANG – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah menjadi harapan besar bagi siswa di Kota Malang. Tak hanya sekadar makan siang, namun juga jaminan asupan gizi yang layak untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak di sekolah.

Namun, seiring maraknya kasus keracunan MBG di sejumlah daerah, Pemerintah Kota Malang mengambil langkah antisipatif. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang menegaskan, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) harus semakin teliti dalam mengolah setiap porsi makanan.

Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana, mengingatkan bahwa aspek kualitas dan kebersihan menjadi kunci utama. “Kami minta petugas SPPG lebih teliti. Perhatikan kebersihan, kualitas bahan baku, dan pastikan makanan seperti ikan atau ayam benar-benar layak konsumsi,” ujarnya, Sabtu (20/9/2025).

Menurut Jana, sapaan akrabnya, program MBG di Kota Malang sejauh ini berjalan aman. Hingga kini, tidak ada laporan keracunan makanan dari siswa maupun tenaga pendidik. Meski begitu, pihaknya tak ingin lengah. “Alhamdulillah, Kota Malang masih aman. Tidak ada indikasi keracunan. Tapi tetap perlu pengawasan ekstra agar kepercayaan masyarakat terjaga,” tambahnya.

Sebagai bentuk pengawasan, Disdikbud telah menurunkan tim untuk memantau langsung aktivitas dapur MBG di SPPG. Selain itu, koordinasi dengan Badan Gizi Nasional terus diperkuat. “Koordinasi ini penting, supaya kualitas makanan selalu terjaga di setiap tahap, mulai dari memasak hingga distribusi,” tegas Jana.

Ia mengakui, jumlah SPPG di Kota Malang memang masih terbatas. Namun, keterbatasan itu tidak boleh menjadi alasan menurunkan kualitas. Justru setiap dapur MBG harus menjadi contoh standar pengolahan makanan sehat, higienis, dan aman untuk anak sekolah.

Langkah antisipatif ini menunjukkan bahwa program MBG bukan hanya soal menyediakan makanan gratis, melainkan menjaga keamanan, kesehatan, dan kepercayaan publik. Sebab, sekali saja terjadi kasus keracunan, dampaknya bisa meluas: kepercayaan orang tua luntur, anak-anak takut mengonsumsi, hingga program berpotensi terhambat.

Baca Juga:  Injak 2,5 Tahun Masa Kerja, DPRD Kota Malang Ubah Susunan AKD

Dengan pengawasan yang diperketat, Kota Malang ingin memastikan program MBG tetap berjalan sesuai tujuan awalnya: meningkatkan kualitas gizi siswa sekaligus membangun generasi sehat yang siap bersaing di masa depan. (Ab)