Anak Jadi Prioritas, Pemkot Batu Dorong Parenting dan Anti-Bullying Lewat Program Terpadu

CITILIVE – Pemerintah Kota Batu mulai menjalankan dua program strategis yang fokus pada perlindungan dan penguatan karakter anak, yakni Parenting for Parents dan Praktisi Mengajar. Meski diluncurkan bertepatan dengan Peringatan Hari Anak Nasional 2025, Sabtu (26/7) lalu, kedua program kini masuk tahap implementasi awal sebagai bagian dari agenda jangka panjang Pemkot Batu. Program ini merupakan wujud nyata komitmen Kota Batu menjadikan anak sebagai subjek utama pembangunan, bukan sekadar objek kebijakan.
“Kami ingin pembangunan Kota Batu tidak hanya bicara infrastruktur, tapi juga memberi ruang yang berpihak pada anak-anak. Ini komitmen yang harus dimulai dari keluarga dan sekolah,” tegas Wali Kota Batu, Nurochman, Senin (28/7). Fokus pada Peran Orang Tua, Program Parenting for Parents dirancang untuk membekali para orang tua dengan pemahaman yang tepat mengenai psikologi perkembangan anak. Langkah ini dinilai krusial mengingat banyak masalah anak bermula dari kurangnya komunikasi dan keselarasan pola asuh di rumah. “Kalau selama ini parenting hanya menyasar anak, sekarang kami ingin orang tua juga dibekali pengetahuan agar tercipta sinergi positif dalam keluarga,” jelas Wali Kota.
Program ini akan dijalankan secara bertahap melalui pelatihan dan forum parenting di tingkat desa dan kelurahan, dengan dukungan tenaga ahli psikologi anak dan pendamping masyarakat.
Praktisi Masuk Sekolah, Tangkal Bullying dari Akar
Program kedua, Praktisi Mengajar, akan menghadirkan langsung para pemerhati anak, psikolog, dan LSM ke sekolah-sekolah untuk memberikan edukasi serta pendampingan intensif terkait isu bullying dan kekerasan di lingkungan pendidikan. “Anak-anak butuh didampingi secara konsisten. Program ini tidak hanya sekali jalan, tapi akan difasilitasi secara berkelanjutan oleh pemerintah,” ujar Nurochman. Tahapan awal sudah dimulai dengan pemetaan sekolah prioritas dan penjajakan mitra pengajar. Implementasi penuh direncanakan mulai tahun 2026, dengan dukungan anggaran lintas sektor.
Kolaborasi Dinas dan Perangkat Desa
Kedua program ini dijalankan secara kolaboratif oleh Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan Kota Batu, serta akan melibatkan peran aktif kepala desa. Pemkot Batu mendorong agar desa mengalokasikan dukungan kebijakan dan anggaran yang berpihak pada penguatan keluarga dan pendidikan karakter anak. “Kami harap perangkat desa turut aktif, karena keberhasilan program ini sangat bergantung pada sinergi dari bawah,” tambahnya.
Sejalan dengan Visi Indonesia Emas
Peluncuran program ini sejalan dengan tema nasional Hari Anak Nasional 2025: “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045.” Pemkot Batu menargetkan pada 2027, seluruh sekolah dan komunitas orang tua di wilayahnya telah terintegrasi dalam sistem perlindungan dan pendidikan karakter anak berbasis komunitas. Dengan dua program ini, Pemkot Batu mempertegas arah kebijakan sosial yang lebih berorientasi pada anak dan keluarga. Komitmen ini menjadi langkah awal membangun generasi emas dari lingkungan terdekat mereka: rumah dan sekolah. (Ab)