Alami Deflasi 3 Bulan Berturut-turut, Pj Wali Kota Malang Siapkan Strategi
CITILIVE, Adv – Kota Malang mengalami deflasi beruntun selama tiga bulan berturut-turut. Deflasi Kota Malang masing-masing -0,08 persen pada Mei, -0,36 persen pada Juni, dan -0,01 persen pada Juli 2024.
Menanggapi tren deflasi yang berturut-turut, Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan bersama dengan Pemkot Malang telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menjaga stabilitas inflasi dan meningkatkan daya beli masyarakat.
Dianggap sebagai indikasi melemahnya daya beli masyarakat, menurut Pj Wali Kota Malang, deflasi di Kota Malang masih terukur dan di koridor yang aman.
Daya beli masyarakat masih aman dan tidak berdampak dalam melemahnya jual beli.
Sehubungan dengan hal tersebut, Pemkot Malang melakukan berbagai langkah untuk menjaga daya beli masyarakat dan stabilitas harga.
Salah satunya terus memantau dan membuat program untuk mengendalikan inflasi melalui koordinasi intensif dengan berbagai pihak terkait, termasuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Bank Indonesia (BI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kota Malang.
Selain itu, Pemkot Malang juga telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Pemerintah Kabupaten Probolinggo terkait komoditas bawang merah.
Menurut Pj Wali Kota, Pemkot Malang juga melakukan upaya menyusun rencana PKS Kerjasama Antar Daerah (KAD) dengan Kabupaten Lumajang terkait komoditas cabai.
Disamping upaya tersebut, Pemkot Malang telah menerima kiriman bawang merah dari daerah lain.
Pasokan bawang merah itu telah menjaga stabilitas inflasi yang ada di Kota Malang. Kota lain yang diajak kerjasama antara lain Kabupaten Lumajang dan Blitar.
