Aktivasi Pemanfaatan Ruang Batik MCC, Perajin Urun Rembuk di FGD
CITILIVE- Dalam waktu dekat Malang Creative Center (MCC) akan segera diresmikan. Tentunya segalanya mulai dipersiapkan, mulai kelengkapan fasilitas hingga menyusun rencana kegiatan yang akan diselenggarakan di setiap sub sektor.
Melansir dari Malangkota.co.id, Kabid Perindustrian Diskopindag Kota Malang, Ratih Sulistyo Handayani memberi pengarahan dalam FGD yang digelar di lantai 3 MCC. Oleh karena itulah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang sebagai penanggung jawab pengelolaan MCC mengundang para pelaku ekonomi kreatif subsektor kriya dan fesyen batik dalam Focus Grup Discussion (FGD) yang digelar di lantai 3 MCC, Kamis (2/2/2023).
FGD ini dilakukan dalam rangka rencana aktivasi dan pemanfaatan ruang batik yang berada di lantai 4 MCC. Pengadaan ruang batik ini menjadi wujud bahwa Kota Malang sangat mengapresiasi batik sebagai warisan budaya Indonesia yang harus dilestarikan.
Batik sudah menjadi salah satu warisan non-benda yang ditetapkan oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009. Batik menjadi sebuah kebanggan dan identitas bagi Bangsa Indonesia, bahkan menjadi outfit of the day (OOTD) sehari-hari masyarakat.
“Atas tangan dingin ibu bapak sekalian, kriya batik ini menjadi identitas aksesoris yang mudah diaplikasikan dan dikenal masyarakat. Generasi muda, milenilai pun sekarang sudah senang sekali memakai batik dan fashion kriyanya sebagai pelengkap busana sehari-hari,” ungkap Kepala Bidang Perindustrian Diskopindag Kota Malang, Ratih Sulistyo Handayani.
Ratih menyampaikan bahwa kegiatan FGD ini digagas karena Pemkot Malang ingin melibatkan para perajin batik dalam proyek aktivasi ruangan batik ini. “Kami butuh banyak pemikiran dan insight baru dari panjenengan. Sehingga kita juga siap dalam aktivasi MCC yang rencananya akan di grand launching bulan depan,” ungkapnya.
Sesuai tagline Malang Creative Center (MCC) yakni ‘Creative Culture Ambience’ diharapkan para pelaku industri kreatif dapat semakin berdaya dan berkembang dengan ketersediaan beragam fasilitas penunjang di MCC.
MCC diharapkan dapat sebuah wadah para pelaku EKRAF untuk bisa berkolaborasi dan bertumbuh bersama demi berkontribusi dalam membangkitkan perekonomian di Kota Malang. Maka dari itu, para pelaku ekonomi kreatif ini dilibatkan sejak awal dalam rencana aktivasi MCC.
Harapannya melalui FGD ini para peserta yang terdiri dari perajin batik dan akademisi di bidang seni, khususnya batik untuk dapat menyumbangkan masukan untuk menetapkan fungsi pokok ruang batik di MCC, menetapkan metode pengelolaan ruang batik agar berfungsi secara maksimal, dan menjalin kerja sama dengan stakeholder untuk melaksanakan program-program yang disusun. (ari/yon)