Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
18/10/2025
CITILIVE

Akhir November, Transjatim Siap Beroperasi di Kota Malang: Pemkot Pastikan Tak Ada Sopir Angkot yang Tersisih

rifamahmudah
  • Oktober 17, 2025
  • 3 min read
Akhir November, Transjatim Siap Beroperasi di Kota Malang: Pemkot Pastikan Tak Ada Sopir Angkot yang Tersisih

CITILIVE, MALANG – Warga Kota Malang segera menikmati layanan transportasi publik modern Transjatim, yang dijadwalkan mulai beroperasi pada akhir November 2025. Program ini menjadi bagian dari upaya penataan sistem transportasi perkotaan agar lebih efisien, terintegrasi, dan ramah pengguna.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menegaskan bahwa kehadiran Transjatim bukan untuk mematikan angkutan kota (angkot) yang selama ini menjadi tulang punggung mobilitas warga, melainkan untuk menata ulang sistem agar lebih tertib dan berdaya saing.

“Transjatim ini bukan menggusur angkot. Justru kita ingin menata supaya sopir dan pengusaha lokal tetap terlibat dalam sistem transportasi baru,” ujar Wahyu kepada wartawan, Kamis (16/10/2025).

Ia menjelaskan, hasil koordinasi antara Pemerintah Kota Malang dan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur telah memasuki tahap akhir. Jalur dan koridor utama Transjatim sudah ditetapkan, melintasi sejumlah titik strategis di Kota Malang.

Rute awal yang akan dilayani Transjatim adalah Terminal Arjosari – Batu, melewati koridor utama seperti Jalan Soekarno-Hatta, MT Haryono, Dieng, dan Oro-Oro Dowo. Jalur ini dikenal padat dengan aktivitas pendidikan, perkantoran, dan pusat belanja.

“Ini rute paling ramai dan mewakili mobilitas warga. Jadi masyarakat bisa beraktivitas tanpa harus membawa kendaraan pribadi,” jelas Wahyu.

Pada tahap awal, Transjatim akan mengoperasikan 14 armada aktif dan 1 armada cadangan dengan total 15 unit bus. Setiap bus dilengkapi fasilitas AC, CCTV, sistem pembayaran nontunai, dan halte pemberhentian berstandar nasional.

Selain menyiapkan sarana transportasi, Pemkot Malang juga memastikan agar sopir dan pengusaha angkot tetap mendapatkan peran. Para sopir akan diberi kesempatan menjadi pengemudi Transjatim, teknisi, atau petugas operasional lapangan, sesuai kemampuan masing-masing.

“Kita tidak ingin ada yang tersisih. Transjatim memang program provinsi, tapi tenaga operasional dan teknisinya berasal dari Kota Malang. Jadi masyarakat lokal tetap mendapat ruang dan manfaat ekonomi,” tegasnya.

Baca Juga:  Malang Raya Masuk Level 3, Jokowi: PPKM Berlanjut hingga 6 September

Wahyu menambahkan, Pemkot Malang juga sedang menyiapkan program feeder transportasi untuk menjangkau kawasan perumahan dan wilayah pinggiran kota yang tidak dilewati jalur utama bus. Sistem ini akan menggunakan kendaraan ukuran kecil yang terintegrasi dengan rute Transjatim.

“Feeder ini nanti menghubungkan warga dari perumahan ke titik pemberhentian bus. Jadi semua tetap terlayani, angkot lama tidak ditinggalkan, hanya kita tata ulang sistemnya,” kata Wahyu.

Selain itu, Pemkot juga akan melakukan rerouting trayek angkot lama yang dinilai sudah tidak relevan. Banyak trayek yang dibuat sejak tahun 1980-an kini tidak lagi efisien karena menurunnya jumlah penumpang dan perubahan pola mobilitas warga.

“Kita evaluasi total. Bukan dihapus, tapi disesuaikan agar selaras dengan sistem Transjatim,” tegasnya.

Sistem operasional Transjatim dirancang tanpa ngetem dan berjadwal tetap, dengan interval keberangkatan setiap 10–15 menit. Tarif yang diberlakukan juga terjangkau, yakni Rp5.000 untuk satu kali perjalanan penuh dari Arjosari hingga Batu.

“Cukup bayar Rp5.000 sudah bisa keliling dari Arjosari ke Batu. Busnya nyaman, tepat waktu, dan berhenti di titik penting seperti kampus, kantor, sekolah, mall, serta rumah sakit,” papar Wahyu.

Untuk tahap awal, Transjatim akan fokus pada satu koridor utama, sementara dua koridor tambahan direncanakan beroperasi pada tahun 2026. Pemkot optimistis kehadiran moda ini akan mengurangi kemacetan, meningkatkan ketertiban lalu lintas, dan mendorong peralihan masyarakat ke transportasi publik.

“Awal November kita uji coba dulu, akhir November operasional penuh. Yang penting masyarakat mulai terbiasa naik transportasi umum yang aman dan nyaman,” pungkasnya. (Ab)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *