Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
14/11/2025
CITILIVE

50 Petugas DLH Kerja Lembur Angkut 25 Ton Sampah Pasca Trance Festival Bantengan Nuswantara ke-17 di Kota Batu

rifamahmudah
  • Agustus 4, 2025
  • 2 min read
50 Petugas DLH Kerja Lembur Angkut 25 Ton Sampah Pasca Trance Festival Bantengan Nuswantara ke-17 di Kota Batu

CITILIVE – Perhelatan Trance Festival Bantengan Nuswantara ke-17 yang digelar meriah di Kota Batu pada Minggu (3/8/2025) meninggalkan persoalan serius di sektor kebersihan. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu mencatat, sedikitnya 25 ton sampah diangkut dari sepanjang jalur pawai usai acara berakhir.

Sebanyak 50 petugas kebersihan dikerahkan untuk membersihkan area sejak pukul 23.30 WIB hingga pukul 07.00 pagi keesokan harinya. Mereka menyisir area dari Stadion Brantas, Jalan Agus Salim, Jalan Panglima Sudirman, hingga depan Rumah Dinas Wali Kota Batu, yang menjadi rute utama festival budaya tersebut.

“Sampah terbanyak berasal dari plastik bekas makanan, minuman, dan limbah pedagang kaki lima. Total ada 25 ton sampah yang kami angkut ke TPA Tlekung,” ujar Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan DLH Kota Batu, Vardian Budi Santoso, Senin (4/8/2025).

DLH menurunkan dua dump truck, satu unit amrol, dan satu mobil penyapu jalan (ravo) dalam operasi kebersihan pasca-event tersebut. Sampah kemudian dipilah dan sebagian dibakar menggunakan insinerator untuk mengurangi volume residu.

Meski pihaknya telah menyiapkan personel dan peralatan, Vardian menyesalkan rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan selama dan setelah acara berlangsung.

“Acara budayanya luar biasa, tetapi masih banyak pengunjung yang membuang sampah sembarangan. Ini tentu menjadi evaluasi bersama,” tambahnya.

Trance Festival Bantengan Nuswantara ke-17 diikuti oleh ratusan seniman lokal dan 14 seniman internasional dari negara seperti Australia, Jepang, Kolombia, India, dan Belanda. Ribuan warga tumpah ruah di sepanjang jalur pawai untuk menyaksikan pertunjukan budaya khas Malang Raya itu.

Namun di balik kemeriahannya, tumpukan sampah yang berserakan memicu kritik dari masyarakat. Sejumlah warganet membagikan kondisi pasca-acara melalui media sosial, menyayangkan kurangnya tanggung jawab dari pengunjung dan panitia terhadap aspek kebersihan.

Baca Juga:  Sinergi Media dan Pengusaha: JMSI Malang Raya Beri Apresiasi kepada M. Ali Supandri

DLH Kota Batu mengimbau agar penyelenggara acara serupa di masa mendatang dapat melibatkan lebih banyak elemen dalam pengelolaan sampah, termasuk penambahan tempat sampah sementara, edukasi langsung kepada pengunjung, hingga pelibatan relawan kebersihan.