Wisata Gen Z di Zaman Sekarang: Tren dan Preferensi Baru dalam Pariwisata
Generasi Z (Gen Z), yang lahir antara tahun 1997 hingga awal 2010-an, memiliki pendekatan yang unik terhadap wisata dan pariwisata di era digital. Terhubung erat dengan teknologi, media sosial, dan perkembangan global.
Gen Z membawa perspektif baru yang memengaruhi tren wisata masa kini. Artikel ini membahas bagaimana preferensi wisata Gen Z berbeda dari generasi sebelumnya serta tren dan destinasi yang populer di kalangan mereka.
1. Wisata Berbasis Pengalaman
Jika generasi sebelumnya mungkin lebih berfokus pada liburan tradisional seperti mengunjungi destinasi populer atau sekadar bersantai, Gen Z lebih tertarik pada pengalaman yang autentik dan personal.
- Wisata budaya lokal: Gen Z cenderung tertarik untuk berinteraksi dengan komunitas lokal dan mempelajari kebudayaan mereka, seperti berpartisipasi dalam festival atau aktivitas sehari-hari.
- Petualangan dan aktivitas fisik: Mendaki gunung, snorkeling, atau menjelajahi hutan menjadi pilihan utama karena memberi pengalaman yang mendalam.
- Wisata kuliner: Gen Z juga gemar mencoba makanan lokal yang autentik. Kuliner menjadi bagian penting dari petualangan mereka, terutama dengan kemunculan tren makanan jalanan atau street food.
2. Wisata Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan
Kesadaran akan dampak lingkungan membuat Gen Z lebih selektif dalam memilih destinasi dan cara bepergian. Mereka cenderung menghindari perjalanan yang dapat merusak lingkungan dan memilih opsi yang lebih ramah lingkungan, seperti:
- Eco-tourism: Berwisata ke tempat-tempat yang memprioritaskan pelestarian lingkungan dan komunitas setempat. Misalnya, mengunjungi kawasan konservasi alam atau memilih penginapan yang ramah lingkungan.
- Transportasi berkelanjutan: Gen Z lebih suka menggunakan transportasi umum atau bahkan bersepeda untuk mengurangi jejak karbon.
3. Destinasi Instagramable dan Visual
Sebagai generasi yang tumbuh bersama media sosial, visual adalah hal yang sangat penting bagi Gen Z. Mereka seringkali memilih destinasi berdasarkan seberapa “Instagramable” tempat tersebut.
- Street art: Kota-kota dengan seni jalanan yang ikonik, seperti di Melbourne, Berlin, atau Yogyakarta, menjadi favorit karena menyediakan banyak spot foto kreatif.
- Desain hotel unik: Gen Z seringkali tertarik pada hotel atau penginapan dengan desain yang modern dan estetis, baik di dalam maupun luar ruangan.
4. Digital Nomad Lifestyle
Kemajuan teknologi memungkinkan banyak dari Gen Z untuk bekerja dari mana saja. Tren digital nomad semakin populer, di mana mereka bisa berwisata sambil tetap bekerja atau belajar secara online.
5. Pengaruh K-Pop dan Hallyu Wave
Budaya pop Korea, atau yang dikenal dengan Hallyu Wave, juga berpengaruh besar pada preferensi wisata Gen Z. Banyak dari mereka yang tertarik untuk mengunjungi Korea Selatan, khususnya Seoul.
6. Pentingnya Teknologi dalam Perjalanan
Bagi Gen Z, teknologi adalah bagian integral dari pengalaman wisata mereka. Mereka memanfaatkan aplikasi perjalanan, media sosial, hingga teknologi realitas virtual (VR) untuk merencanakan, mengeksplorasi, dan membagikan pengalaman mereka.
Beberapa inovasi teknologi yang penting bagi Gen Z dalam perjalanan meliputi:
- Aplikasi pemesanan online: Dari tiket pesawat, penginapan, hingga aktivitas wisata, semuanya diatur melalui aplikasi yang memudahkan proses perjalanan.
- Panduan wisata digital: Alih-alih menggunakan peta fisik atau panduan tradisional, Gen Z lebih mengandalkan aplikasi navigasi dan ulasan online untuk menemukan tempat menarik.
- Media sosial: Platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube menjadi alat utama untuk berbagi pengalaman perjalanan sekaligus mencari inspirasi destinasi baru.
7. Staycation dan Wisata Lokal
Di era pandemi, tren staycation atau liburan di dalam kota semakin populer. Gen Z melihat ini sebagai cara untuk tetap menikmati liburan tanpa harus pergi jauh, sambil mendukung perekonomian lokal.
Generasi Z telah mengubah cara dunia melihat dan mengalami wisata.