Perbedaan antara Kerudung dan Hijab: Panduan Lengkap

Dalam dunia fashion Muslim, istilah “kerudung” dan “hijab” sering digunakan secara bergantian, meskipun sebenarnya keduanya memiliki arti yang berbeda. Meski pada dasarnya, keduanya merujuk pada penutup kepala yang dikenakan oleh wanita Muslim.
Terdapat perbedaan penting dalam hal makna, bentuk, dan cara penggunaannya. Untuk lebih memahami perbedaan antara kerudung dan hijab, berikut adalah penjelasan lengkapnya.
1. Pengertian Kerudung
Kerudung adalah selembar kain yang digunakan untuk menutupi kepala dan sebagian leher, tetapi biasanya tidak menutupi seluruh area dada. Kerudung lebih sering digunakan di berbagai budaya, baik yang berhubungan dengan agama maupun tidak.
Di Indonesia, kerudung sering kali dikaitkan dengan gaya berpakaian yang lebih kasual dan fleksibel. Banyak wanita memilih kerudung karena penggunaannya yang lebih praktis dan santai. Kerudung juga tidak selalu mencerminkan aturan syar’i.
Karakteristik Kerudung:
- Menutupi kepala dan leher.
- Biasanya tidak menutupi area dada.
- Digunakan secara luas, tidak hanya di kalangan Muslim.
- Lebih umum untuk gaya kasual atau sebagai aksesori.
2. Pengertian Hijab
Hijab secara harfiah berasal dari bahasa Arab yang berarti “penutup.” Dalam konteks Islam, hijab adalah konsep berpakaian yang mencakup cara wanita Muslim menutupi aurat mereka sesuai dengan aturan agama.
Penggunaan hijab mencakup lebih dari sekadar menutup kepala, tetapi juga menjaga pandangan, sikap, dan perilaku. Hijab dianggap sebagai simbol ketaatan kepada perintah agama dalam hal menjaga aurat.
Karakteristik Hijab:
- Menutupi kepala, leher, dan dada.
- Sesuai dengan aturan syar’i dalam Islam.
- Bagian dari pakaian yang menutupi seluruh tubuh, bukan hanya kepala.
- Lebih dari sekadar penutup kepala, hijab adalah bentuk perilaku yang mencerminkan kesopanan dan ketaatan dalam beragama.
3. Aspek Religius dan Budaya
Salah satu perbedaan utama antara kerudung dan hijab adalah konteks agama dan budaya. Hijab adalah istilah yang lebih luas dan secara langsung dikaitkan dengan ajaran Islam, terutama terkait dengan kewajiban menutup aurat bagi wanita.
Misalnya, dalam beberapa budaya tradisional di Asia atau Timur Tengah, wanita mengenakan kerudung tanpa keterkaitan langsung dengan kewajiban agama. Hijab digunakan oleh wanita Muslim sebagai bagian dari ketaatan mereka kepada Allah.
4. Mode dan Gaya
Kerudung cenderung lebih fleksibel dalam hal mode dan gaya. Banyak wanita menggunakan kerudung dengan berbagai warna, motif, dan desain yang mengikuti tren fashion. Kerudung dapat digunakan juga sebagai aksesoris busana.
Hijab, di sisi lain, meskipun juga dapat mengikuti tren fashion, lebih sering dirancang untuk menyesuaikan dengan aturan syar’i. Hijab sering kali hadir dalam desain yang lebih simpel, dengan tujuan utama menjaga kesopanan dalam berpakaian.
5. Fungsi Praktis
Fungsi praktis antara kerudung dan hijab juga berbeda. Kerudung sering kali dikenakan oleh wanita yang tidak selalu bermaksud untuk memenuhi aturan berpakaian dalam Islam, tetapi lebih kepada kenyamanan atau fungsi estetika.
Sebaliknya, hijab dikenakan dengan tujuan untuk menutup aurat secara menyeluruh sesuai dengan tuntunan agama. Dalam kegiatan sehari-hari, kerudung dapat digunakan dengan lebih fleksibel dan sering kali lebih nyaman untuk aktivitas santai.
6. Pengaruh Sosial dan Simbolisme
Hijab sering kali dilihat sebagai simbol ketaatan religius dan identitas Muslim. Dalam banyak budaya, wanita yang mengenakan hijab dihormati karena dianggap menjalankan perintah agama dengan sungguh-sungguh.
Selain itu, hijab juga sering kali menjadi bentuk pernyataan identitas bagi wanita Muslim di masyarakat luas, termasuk dalam konteks sosial atau politik. Kerudung, di sisi lain, lebih diterima sebagai bagian dari fashion.
Pada dasarnya, perbedaan utama antara kerudung dan hijab terletak pada tujuan dan cakupannya.