Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
22/10/2024
SPOOTLIVE

Berapa banyak Rumah yang sudah Dibangun Jokowi?

Selli
  • Oktober 18, 2024
  • 3 min read
Berapa banyak Rumah yang sudah Dibangun Jokowi?

Selama masa kepemimpinannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikenal dengan sejumlah kebijakan pro-rakyat, salah satunya adalah pembangunan perumahan. Melalui berbagai program, Jokowi berupaya mengurangi backlog (kekurangan) perumahan yang terjadi di Indonesia, terutama untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Lalu, berapa banyak rumah yang sudah dibangun oleh Jokowi selama menjabat?

Program Sejuta Rumah

Sejak tahun 2015, Jokowi meluncurkan Program Sejuta Rumah, yang menjadi salah satu inisiatif andalannya di sektor perumahan. Program ini bertujuan untuk menyediakan hunian layak bagi masyarakat, khususnya mereka yang tidak mampu membeli rumah dengan harga pasar. Program ini mencakup pembangunan rumah tapak dan rusun untuk MBR, serta perumahan komersial yang terjangkau.

Dalam pelaksanaannya, Program Sejuta Rumah melibatkan kerjasama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan swasta. Hingga akhir masa jabatan kedua Jokowi, program ini telah mencatat pencapaian signifikan. Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), jumlah rumah yang telah terbangun setiap tahunnya konsisten mencapai target.

Total Rumah yang dibangun hingga Saat Ini

Secara keseluruhan, sejak diluncurkan pada tahun 2015 hingga pertengahan 2023, lebih dari 7 juta unit rumah telah dibangun melalui Program Sejuta Rumah. Angka ini merupakan pencapaian besar dalam upaya mengatasi masalah perumahan di Indonesia, meskipun masih ada tantangan untuk memenuhi seluruh kebutuhan perumahan nasional yang diperkirakan mencapai sekitar 11 juta unit pada tahun-tahun mendatang.

Rumah untuk ASN, TNI, dan Polri

Selain rumah untuk MBR, Jokowi juga memperhatikan kebutuhan perumahan untuk aparatur sipil negara (ASN), TNI, dan Polri. Salah satu program yang dikembangkan adalah penyediaan perumahan khusus bagi mereka dengan skema pembiayaan yang lebih terjangkau. Pemerintah melalui BUMN Perumahan, seperti Perumnas, juga turut berperan dalam membangun rumah-rumah bagi kelompok ini.

Baca Juga:  Kisah Cinta Selebriti: Pasangan Mawar Eva dan Bryan Domani

Pada tahun 2019, Jokowi meresmikan program perumahan untuk ASN, TNI, dan Polri di sejumlah daerah. Misalnya, di Kabupaten Bekasi, dibangun ribuan unit rumah untuk ASN dan personel TNI-Polri, yang diharapkan dapat memberikan hunian layak dengan harga terjangkau.

Rumah di Daerah Tertinggal dan Kawasan Terpencil

Salah satu fokus Jokowi dalam membangun rumah adalah pembangunan hunian di daerah-daerah tertinggal, perbatasan, dan kawasan terpencil. Program perumahan di wilayah-wilayah ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang tinggal jauh dari pusat kota, sekaligus memperkuat integrasi nasional.

Melalui program ini, ribuan unit rumah telah dibangun di wilayah Indonesia Timur, seperti Papua dan Maluku. Pembangunan di wilayah perbatasan juga menjadi prioritas dalam rangka memperkuat kedaulatan negara. Misalnya, kawasan perbatasan dengan Malaysia di Kalimantan dan perbatasan dengan Timor Leste di Nusa Tenggara Timur mendapat perhatian khusus dengan dibangunnya perumahan baru bagi masyarakat setempat.

Dukungan Pembiayaan dan Subsidi

Selain membangun rumah fisik, Jokowi juga memperluas akses masyarakat untuk bisa memiliki rumah melalui berbagai skema pembiayaan. Salah satu skema populer adalah Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP), di mana masyarakat berpenghasilan rendah dapat mengakses kredit dengan bunga rendah dan cicilan ringan.

Hingga 2023, program ini telah membantu ratusan ribu keluarga memiliki rumah dengan pembiayaan yang terjangkau. Pemerintah juga memberikan subsidi selisih bunga dan subsidi uang muka bagi masyarakat yang ingin memiliki rumah. Subsidi ini semakin memperluas kesempatan bagi MBR untuk memiliki hunian yang layak.

Tantangan yang Masih Dihadapi

Meskipun capaian dalam pembangunan rumah selama era Jokowi terbilang signifikan, masih ada sejumlah tantangan yang dihadapi. Salah satunya adalah masalah aksesibilitas tanah di kota-kota besar yang semakin mahal, serta keterbatasan lahan di kawasan perkotaan.

Baca Juga:  Menjelajahi Keindahan Kawasan Wisata Gunung Kelud: Memahami Eksotisme Alam yang Menyegarkan

Ini menyebabkan banyak pembangunan perumahan harus bergeser ke pinggiran kota, yang kemudian membutuhkan infrastruktur penunjang, seperti akses transportasi yang memadai. Selain itu, tantangan dalam hal pendanaan juga terus menjadi perhatian, terutama dalam mengimbangi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat.

Sejak 2015, Jokowi melalui Program Sejuta Rumah telah membangun lebih dari 7 juta unit rumah untuk masyarakat Indonesia.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *