
KAMPUS, MalangLive – Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang menggelar rapat senat terbuka sebagai penutup rangkaian peringatan Dies Natalis ke XXI.
Rapat senat terbuka tersebut berlangusng pada Kamis, 25 Agustus 2022 pagi di GOR Kampus Unitri.
Dalam kesempatan tersebut dihadiri juga Menteri Kordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. dan Kepala LLDIKTI Wilayah VII Prof. Dyah Sawitri.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Bina Patria Nusantara, Prof. Dr. Ir. Bambang Guritno menyampaikan dalam sambutannya bahwa Tribhuwana Tunggadewi mulai beroperasi sebagai universitas sejak didirikan pada 2001 dengan melalui berbagai proses.
“Sebagian besar mahasiswa Unitri berasal dari NTT dan diikuti Kalimantan, NTB, Sulawesi, Maluku, Papua, Jawa, dan Sumatera,” ungkap Bambang Guritno.
Lebih lanjut Bambang mengatakan setidaknya setengah dari mahasiswa tidak membayar SPP.
“Perlu diketahui, sebanyak 50 persen dari mahasiswa Tribhuwana Tunggadewi itu adalah mahasiswa yang tidak membayar SPP karena kita memberikan beasiswa kepada 50 persen dari jumlah total mahasiswa yang ada,” katanya.
Unitri bisa membebaskan biaya kuliah dengan adanya subsidi silang, dimana jurusan yang lebih mahal membiayai yang lain.
Selain itu, Unitri juga mendapat dukungan berupa bantuan dari usaha masyarakat, baik swasta maupun pemerintah.
“Termasuk dari beberapa pemerintah kabupaten di luar Jawa yang menyediakan beasiswa sekitar 1 sampai 150 orang per tahun atas dari Pemda setempat itu yang yang kami rasakan saat ini,” imbuh Rektor Unitri Prof. Dr. Ir. Eko Handayanto, M.Sc.
Unitri saat ini memiliki total 213 dosen, berpendidikan Doktor sebanyak 24 orang, dan sisanya magister.
Selain itu, kampus yang berada di Jalan Telaga Warna, Tlogomas, Malang, Jawa Timur ini juga memiliki berbagai sarana prasarana atau infrastruktur.
Unitri juga disebutkan turut berperan dalam peningkatan Sumber Daya Nusantara (SDM) di nusantara, khususnya di daerah-daerah yang dikategorikan sebagai daerah tertinggal dengan sumber dana mandiri dan dana yang dihimpun dari masyarakat.
Kehadiran Menko PMK) Prof. Dr. Muhadjir Effendy diharapkan bisa memberikan solusi kepada Yayasan agar bisa meningkatkan kualitas pendidikan, terutama di daerah tertinggal.
Ke depannya, Unitri diharapkan dapat meningkatkan jumlah mahasiswa peserta program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Sementara itu, Kepala LLDIKTI Wilayah VII Prof. Dyah Sawitri berharap program MBKM dapat menjadi prioritas utama di Unitri dengan tujuan menuju SDM Indonesia unggul.