
SMARTLIVE – Mahasiswa jurusan Farmasi FKIK UIN Malang angkatan 2020-2021 mengiktui Pharmapreneur Expo yang diadakan oleh Program Studi Farmasi UIN Malang.
Dalam expo atau pameran ini menampilkan berbagai produk berbasis kesehatan unik, salah satunya berbasis farmasi. Produk tersebut di antaranya makanan sehat hingga perbekalan rumah tangga.
Pharmapreneur Expo dibuka oleh Ibu Prof. Dr. dr Yuyun Yueniwati Prabowowati Wadjib, M.Kes, Sp.Rad (K), Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK).
Dalam sambutannya, Prof. Yuyun mengungkapkan harapannya agar Pharmapreneur Expo dapat menjadi ajang pembelajaran bagi mahasiswa dalam mencari produk potensial untuk dijadikan usaha dan mempelajari teknik pemasaran, termasuk teknik pengemasan.
Ia juga memberikan ungkapan semangat dan harapan kesuksesan bagi para mahasiswa farmasi dalam menjalankan pameran selama tujuh hari ke depan.
“Pharmapreneur Expo baru pertama kali digelar. Nantinya, tiap perkuliahan Mata Kuliah Pilihan Pharmapreneur akan ada praktek Expo seperti ini,” tambahnya.
Ia juga menambahkan, keikutsertaan mahasiswa dalam pameran menjadi syarat wajib tugas akhir bagi salah satu mata kuliah di jurusan ini.
“Betul, menjadi syarat wajib tugas akhir bagi yg menempuh mata kuliah pilihan Pharmapreneur selama 1 semester dengan kuota 40 orang tiap semesternya,” pungkasnya.
Turut hadir dalam pameran tersebut apt. Abdul Hakim, M.P.I, M. Farm, Ketua Program Studi Farmasi.
Dalam kesempatan tersebut, Abdul Hakim turut menyampaikan antusias dan kegembiraannya serta harapannya atas pameran perdana di Program Studi Farmasi ini.
Ia menyoroti pentingnya pendekatan yang meliputi aspek keilmuan, produksi, dan pemasaran dalam industri farmasi.
“Saya berharap agar Pharmapreneur Expo bisa diadakan dengan lebih meriah dan memberikan manfaat serta ide inspiratif bagi mahasiswa dalam mewujudkan jiwa wirausahanya,” ujarnya.
Dalam wawancara dengan Ketua Pelaksana sekaligus koordinator mata kuliah pilihan Pharmapreneur, apt. Novia Maulina, S.Farm., M.Farm, mengungkapkan tugas akhir ini sepenuhnya dilakukan dalam bentuk praktik.
“Bahwa tugas akhir Pharmapreneur ini sepenuhnya dilakukan dalam bentuk praktik, mulai dari perencanaan bisnis hingga pengembangan produk farmasi. Tujuannya adalah memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa agar setelah lulus memiliki bekal untuk membuka usaha sendiri, baik dalam bidang makanan, minuman, maupun perbekalan rumah tangga yang berbasis kesehatan,” ungkapnya.
Pharmapreneur Expo ini menawarkan produk-produk menarik, seperti puding jagung yang kaya serat, protein, mengenyangkan, dan rendah kalori.
Puding jagung ini merupakan hasil persiapan ide spontan yang menunjukkan bahwa makanan ini bisa menjadi alternatif camilan yang lebih sehat.
Selain itu, ada juga lilin aroma terapi yang berbahan dasar soya wax dan palm wax. Kelebihan dari produk ini terletak pada bahan alaminya, seperti lilin minyak kedelai, dan palm wax yang berasal dari tanaman kelapa sawit.
“Nanti akan ada best product, best performance, dan best seller,” tambahnya.
Dalam wawancara dengan salah satu mahasiswa menyampaikan harapannya agar dalam Pharmapreneur Expo ini mahasiswa farmasi mendapatkan pengalaman dan pembelajaran berharga di bidang kewirausahaan.
Ia juga berharap ke depannya lulusan farmasi tidak hanya mampu untuk menjual obat-obatan, tetapi juga kebutuhan lain yang berbasis kesehatan.
Melalui Pharmapreneur Expo ini, mahasiswa farmasi diharapkan dapat mengembangkan keterampilan wirausaha sebagai bekal di masa depan.
Selain itu, pameran ini juga menjadi wadah inspiratif bagi mahasiswa farmasi untuk berinovasi dan menghadirkan produk berbasis kesehatan yang unik.
1 Comment
Link exchange is nothing else however it is just placing the
other person’s website link on your page at proper place and other person will also do same
in support of you.
Comments are closed.