Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
22/11/2024
POPLIVE

Tirta Amerta Sari, Cara Masyarakat Desa Toyomarto Rawat Sumber Air

wahyu_setiawan
  • April 25, 2022
  • 3 min read
Tirta Amerta Sari, Cara Masyarakat Desa Toyomarto Rawat Sumber Air

FEATURES, Malangpost.id – Di zaman modern serba digital seperti saat ini, Desa Toyomarto masih tetap mempertahankan tradisi dengan nilai-nilai budaya.

Satu diantaranya yakni Festival Tirta Amerta Sari, sebuah festival tahunan kebanggaan masyarakat Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

Kehadiran dan kemeriahan festival ini tidak hanya dinantikan oleh beberapa kelompok saja, melainkan seluruh lapisan masyarakat Desa Toyomarto.

Festival Tirta Amerta Sari merupakan ungkapan rasa syukur sekaligus pengharapan agar mata air senantiasa mengalir dan mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Oleh masyarakat, mata air Sumberawan dianggap sebagai sumber panguripan (penghidupan) karena menjadi sumber air utama. Oleh karenanya festival ini bukan sekedar nguri-nguri budaya, lebih dari itu untuk menjaga harmonisasi kehidupan.

“Tidak hanya untuk menjaga ekosistem, festival ini menjadikan masyarakat lebih guyub rukun” ucap Dika, juru pelihara Candi Sumberawan.

Baca Juga: Telisik Wisata Baru di Pujon, Mahasiswa Kehutanan UMM Gelar Pameran Festival Ekowisata

Ia menuturkan, acara tahunan ini telah masyarakat lakukan sejak 35 tahun silam. Dilaksanakan setiap tanggal 1 Suro dalam penanggalan Jawa.

Prosesi Festival Tirta Amerta Sari

Prosesi festival diawali dengan kirab yang membawa tumpeng dan hasil bumi. Kemudian acara berlanjut pada pengambilan air sumber ke dalam kendi, jumlah kendi disesuaikan tahun acara tersebut.

“Makna simbolis dari pengambilan air ini untuk menghargai segala sesuatu yang sudah diberikan dan harus dirawat secara kesinambungan,” tambah Dika.

Sejumlah pihak yang memanfaatkan sumber mata air Sumberawan menyusul dengan kegiatan pelepasan burung dan ikan.

Hal itu sebagai simbol pelestarian ekosistem alam dan juga wujud syukur atas keamanan, kedamaian, kesuburan serta rezeki yang cukup.

Baca Juga: Ratusan Mahasiswa Ikuti Festival Asesmen dan Terapi Psikologi

Baca Juga:  Gandeng NGO, Tim Pengmas FISIP UB Dorong Masyarakat Peduli Sampah

Berbicara tentang Tirta Amerta Sari, nama tersebut mempunyai arti “sari air suci”. Nama ini diambil dari mata air Sumberawan yang terletak di lereng Gunung Arjuna dengan air jernih dan melimpah.

“Jika dilihat dari sejarah Tirta Amerta, proses munculnya air ini sangat panjang” ungkap Dika.

Dika menjelaskan tentang latar belakang lahirnya festival ini. Tirta Amerta Sari digunakan sebagai ajang untuk mengembangkan kesenian budaya lokal untuk dipromosikan.

Pemeliharaan dan Pengembangan Lingkungan Sekitar

Selain itu, melalui festival ini pemeliharaan dan pengembangan lingkungan sekitar sumber mata air menjadi sorotan utama.

“Sebenarnya tradisi ini sudah ada sejak dulu, namun pemberian nama Festival Tirta Amerta Sari ini baru beberapa tahun. Pemberian nama ini tujuannya untuk menarik pengunjung baik dari dalam negeri maupun luar negeri” imbuh Dika.

Hadirnya perhelatan ini turut didukung oleh pemerintah. Kepala desa dengan perangkatnya juga turut hadir sebagai bentuk dukungan.

Antusiasme pemerintah tidak hanya ditunjukkan dari ajakan untuk mengadakan festival namun juga adanya keterlibatan mereka di dalam pelestarian alam.

Terlepas dari dukungan ini, Dika berharap pelaksanaan kegiatan yang bersifat tradisi atau kebudayaan dapat terlaksana dan tersampaikan maksudnya dengan baik.

Selain itu, mendatang festival ini dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Toyomarto.

“Sampai bertemu di festival Tirta Amerta Sari 2022,” ujar Dika. (ola)