Sejarah dan Makna Tema Hari Jantung Sedunia 2022: ‘Use Heart For Every Heart’

KESEHATAN, MalangLive – Setiap tanggal 29 September diperingati sebagai Hari Jantung Sedunia atau World Heart Day (WHD). Tahun ini, Hari Jantung Sedunia jatuh pada Kamis (29/9/2022). Lantas bagaimana sejarah peringatan Hari Jantung Sedunia? Serta berapa banyak kasus penyakit jantung di Indonesia?
Hari Jantung Sedunia dicetuskan oleh World Heart Federation (WHF) dan World Health Organization (WHO) pada 1999. Ide tersebut dicetuskan oleh Antoni Bayés de Luna, presiden WHF periode 1997-1999.
Peringatan Hari Jantung Sedunia muncul karena maraknya penyakit jantung di dunia. Bahkan di awal 2000-an, sekitar 17 juta orang di seluruh dunia meninggal akibat penyakit kardiovaskular. Mayoritas kematian tersebut diakibatkan penyakit jantung koroner atau stroke.
Hari Jantung Sedunia awalnya diperingati pada hari Minggu terakhir di bulan September. Namun, semenjak 2012, peringatan ini terus dikenang setiap 29 September.
Lebih dari 90 negara mengambil bagian dalam acara internasional ini setiap tahunnya. Peringatan Hari Jantung Sedunia dianggap terbukti menjadi sarana yang efektif untuk menyebarkan informasi tentang CVD (Cardiovascular Disease).
Berikut adalah tema Hari Jantung Sedunia 2022 yang akan diperingati pada Kamis (29/9/2022).
Hari Jantung Sedunia 2022 mengangkat tema “Use Heart For Every Heart”.
Dikutip dari laman world-heart-federation.com, Hari Jantung Sedunia adalah kesempatan bagi semua orang untuk menyadarkan penggunaan jantung untuk kemanusiaan, alam, dan diri sendiri.
Lalu apa tujuan dari tema “Use Heart For Every Heart”?
Simak ulasan mengenai penggunaan tema “Use Heart For Every Heart” berikut ini.
Use Heart berarti berpikir secara berbeda dalam membuat keputusan, bertindak secara berani, dan membantu orang lain. Jantung merupakan satu-satunya organ yang dapat kita dengar dan rasakan, juga tanda kehidupan yang pertama dan terakhir.
Makna ini adalah satu dari sedikit hal yang berpotensi menyatukan semua manusia. Sementara, kata For dalam For Every Heart, bermakna tindakan dari diri sendiri kepada penerima manfaat. Hal ini memungkinkan kampanye yang lebih luas, sekaligus menjadikannya lebih private.
Kasus Penyakit Jantung di Indonesia
Dikutip detikHealth dari National Today, Amerika Serikat menghabiskan sekitar 200 miliar dolar untuk layanan perawatan kesehatan, pengobatan, dan kehilangan produktivitas karena penyakit jantung setiap tahunnya. Selain Amerika Serikat, Indonesia juga mengalami hal yang serupa.
Beberapa waktu lalu, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkap sejumlah penyakit yang menjadi biang kerok tekornya BPJS Kesehatan, di antaranya yakni jantung dan stroke. Ini juga termasuk penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi di Indonesia. Adapun penyakit jantung memakan biaya senilai Rp 10,3 triliun dan stroke Rp 2,5 triliun.
“Paling banyak meninggal urutannya jantung, kanker, stroke, ginjal. BPJS Kesehatan juga paling banyak biayanya jantung, cancer, stroke, ginjal jadi kita fokusnya ke sana dulu,” beber Menkes Budi dalam konferensi pers, Rabu (10/8/2022).
Momentum Hari Jantung Sedunia pun dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan penyakit kardiovaskular, termasuk pencegahan dan dampak globalnya.
Melansir Britannica, penyakit kardiovaskular adalah penyebab kematian paling umum secara global. Adapun faktor pemicu utama penyakit kardiovaskular adalah gaya hidup yang tak sehat dan bisa diubah, seperti pola makan yang buruk, kurang olahraga, dan merokok.