Kisah Dibalik Keindahan dan Keunikan Setiap Sudut Kota Malang
WISATA, Malangpost.id -Malang saat ini terkenal dengan sebutan kota pendidikan dan juga kota wisatanya. Namun apakah anda tahu, bahwa keindahan dan keunikan yang dimiliki kota Malang di setiap sudut kotanya sudah ada sejak dahulu. Akan tetapi, keindahan dan keunikan yang dimiliki kota Malang ini setiap tahunnya diperindah dan terus dikembangkan.
Sebutan Kota Malang pertama kali muncul pada Prasasti Pamotoh/Ukirnegara sekitar 1120 Saka/1198 Masehi. Dimana ditemukan di Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar pada tanggal 11 Januari 1975. Di dalam prasasti ini nama Malang merujuk pada daerah di Timur Gunung Kawi. Akan tetapi di sisi lain, tepat di daerah Gunung Buring terdapat bangunan bernama Malangkuçeçwara. Tepatnya daerah Gunung Buring ini membujur di sebelah Timur Kota Malang, disana terdapat salah satu puncaknya bernama Malang.
Malangkuçeçwara ini memiliki arti “Tuhan telah menghancurkan yang batil”. Kata mala berarti kebatilan, kecurangan, kepalsuan dan kejahatan. Lalu, kata angkuça berarti menghancurkan atau membinasakan. Terakhir adalah kata içwara berarti Tuhan.
Peninggalan Sejarah Kota Malang
Selain nama dari kota Malang yang memiliki sejarah, kota Malang juga memiliki banyak peninggalan bersejarah. Seperti, Monumen Juang 45, Monumen Tugu Malang, Hotel Pelangi, Gereja Kajoetangan, Museum Brawijaya, Wisma Tumapel dan masih banyak lagi.
Monumen Tugu Malang dan Monumen Juang 45 ini memiliki kisah tersendiri, yang sudah ada sejak 17 Agustus 1946. Monumen ini terletak di Jl. Tugu tepatnya di seberang Gedung Balaikota Malang, letaknya tidak jauh dari Stasiun Kota Baru Malang.
Monumen ini sekilas memang tampak seperti lilin tetapi itu adalah simbol dari perjuangan Arek Ngalam melawan kompeni Belanda. Hal ini dikarenakan pada saat Indonesia sudah merdeka namun Kota Malang masih dijajah.
Selain Monumen Tugu Malang yang menjadi ikon kota Malang, ada juga Monumen Juang 45. Monumen tersebut terletak di Jl. Kertanegara tepatnya di seberang Stasiun Kota Baru Malang. Monumen ini menggambarkan perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah di masa perang kemerdekaan 1945-1949 di kota Malang. Ciri khas dari monumen ini terdapat 20 patung kecil dan 1 patung besar, serta monumen ini dikelilingi 8 pagar diluarnya sebagai simbol budaya Jawa.