Intip Kisah Kasih alm. B. J. Habibie dan alm. Ainun
Sosok alm. B. J. Habibie dengan alm. Ainun
SOSOK, malangpost.id – Pasti sudah kenal dan tidak asing nama beliau di pendengaran kita. Iya, B. J. Habibie (Presiden RI ke-3) tutup usia di umur 83 tahun. Tetapi kita ulas kisah cintanya dalam rubrik ini. Jadi nanti kita akan lebih terfokus akan pembahasan tersebut.
Semasa hidup beliau, almarhum dikenal sebagai sosok yang cerdas, setia, dan pastinya berkharisma. Beliau merupakan Bapak Teknologi RI, seperti yang kita ketahui sebelumnya. Pribadi romantis pasti melekat di hati beliau. Ia sangat mencintai mendiang istrinya, alm. Ibu Ainun.
Untuk tahu kisah kasih alm. B. J. Habibie langsung simak saja berikut ini yuk!
1. Sudah Mengenal Satu Sama Lain sejak Kecil
Habibie dan Ainun, julukan yang terkenal bagi mereka berdua. Mungkin karena sudah kenal lama (sejak kecil), jadi julukannya seperti itu. Di SMA-nya dulu, alm. Habibie merupakan kakak tingkat dari alm. Ainun (beda satu tingkat pas). Mereka dikenal sama-sama cerdas di sekolahnya.
Jadi tidak kaget, saat itu juga dijodohkan oleh teman-temannya. Walaupun sering bertemu, B. J. Habibie belum merasa suka dengan Ainun. Dulu mereka saling meledek dan pastinya tahu sendiri lah, hal itu wajar di masa SMA. Siapa tahu dari situ muncul jatuh cinta?.
2. Bertemu Lagi setelah Sekian Lama
B. J. Habibie mengenyam pendidikan ke ITB setelah lulus SMA. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan ke Jerman. Hampir selama 8 tahun, ia pulang ke Indonesia dan kaget melihat Ainun sudah tumbuh dewasa menjadi wanita cantik. Posisi saat pulang kampung nih ceritanya.
Habibie akhirnya pun jatuh cinta kepada Ainun. Beliau sebagai laki-laki langsung melontarkan candaan tentang gula merah yang ia berikan ke Ainun dulu (sewaktu SMA). Yah, mau bagaimana lagi, yang namanya nostalgia pasti begitulah ceritanya.
3. Menjalin Cinta sampai Menikah
Saat masa-masa menjalin kasih, Habibie mengikuti Ainun ke Jakarta yang saat itu bekerja di RSCM. Sama-sama tinggal di Jakarta membuat mereka semakin mesra dan cinta. Mereka sering bertemu dan merindukan satu sama lain.
Masa menjalin kasih membuat mereka berkomitmen untuk menetapkan hati dan Habibie akhirnya melamar Ainun dan menikahu beliau pada tanggal 12 Mei 1962. So, sweet yah!. Awal menikah, Ainun ikut B. J. Habibie untuk melanjutkan dan menyelesaikan S3- nya di Jerman.
4. Kehidupan Awal Menikah Mereka Berdua
Namanya awal menikah, pasti babat alas dulu. Dalam artian, perjuangan terlebih dahulu. Perjuangan terlihat luar biasa. Terlebih mereka harus bersabar dengan pendapatan yang cukup kecil dari beasiswa. Perjuangannya membuahkan hasil yang pantas.
Ainun selama berumah tangga, mencoba bisa mengimbangi posisinya sebagai ibu. Beliau menjadi ibu yang bertanggung jawab kepada anak-anaknya. Ainun mengajarkan anaknya untuk hidup sederhana dan membiasakan mereka untuk berdiskusi maupun berpendapat. Anaknya ada dua laki-laki semua.
5. Setiap Jalin Percintaan, Pasti ada Pasang Surutnya
Kisah cinta beliau, pasti ada pasang surutnya. Ainun pernah dinyatakan menderita kanker ovarium pada tahun 2010. Sehingga segala cara mulai dilakukan oleh Habibie agar beliau tetap sembuh. Ainun sempat diterbangkan ke Jerman, demi perawatan yang intensif.
Saat itulah, ia (Habibie) tidak pernah meninggalkan Ainun sampai istrinya tersebut wafat pada bulan Mei tahun 2010. Habibie merasa terpukul dengan pulangnya Ainun ke Rahmatullah. Ia membuat surat terakhir untuk Ainun. Tergambar haru dan cinta disana.
Itulah kisah cinta antara Habibie dan Ainun. Semoga menjadi inspiratif. Perlu diketahui, bahwa cinta adalah perjuangan. Hikmah yang diambil dari artikel ini.