Hari Anak Nasional: Makna dan Tujuan Memperingatinya
FEATURES, malangpost.id – Setiap tahunnya, 23 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional (HAN). HAN merupakan momen untuk menggugah kepedulian pemenuhan hak anak atas hidup, tumbuh, dan berkembang. Selain itu, anak bisa berpartisipasi sesuai harkat harkat dan martabat kemanusiaan, dan juga mendapatkan perlindungan dari kekerasan.
Peringatan HAN dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 tanggal 19 Juli 1984 dan diselenggarakan sejak 1986 silam.
Sejarah Hari Anak Nasional
Cikal bakal HAN sudah dimulai sejak berdirinya Kongres Wanita Indonesia (Kowani) yang diresmikan tahun 1946. Pada sidang Kowani tahun 1951 diputuskan beberapa kesepakatan, salah satunya adalah mengupayakan penetapan Hari Kanak-Kanak Nasional.
Kowani mengusulkan tanggal 6 Juni ditetapkan sebagai Hari Kanak-Kanak Indonesia dengan alasan bertepatan dengan hari lahir Presiden RI pertama Sukarno (1 Juni 1901) dan juga berdekatan dengan perayaan Hari Anak Internasional.
Pergantian rezim dari era Sukarno ke rezim Orde Baru membuat peringatan hari anak di Indonesia berubah. Presiden ke-2 RI, Soeharto, mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) No. 44/1984 tentang Hari Anak Nasional yang diperingati setiap tanggal 23 Juli.
Pemilihan tanggal ini sebagai Hari Anak Nasional disesuaikan dengan pengesahan Undang-Undang tentang Kesejahteraan Anak pada 23 Juli 1979. Karenanya, 23 Juli diperingati sebagai HAN hingga saat ini.
Tema HAN 2021
Hari Anak Nasional tahun ini mengangkat tema ”Anak Terlindungi, Indonesia Maju” dengan tagline #AnakPedulidiMasaPandemi. Dengan tema ini diharapkan tidak menyurutkan komitmen melaksanakan HAN di masa pandemi.
Pelaksanaan peringatan Hari Anak Nasional 2021 dikemas secara daring.
Peringatan hari anak di Indonesia tahun ini meliputi hal sebagai berikut:
1. Anak Sehat dan Gembira
2. Anak Gembira dengan Asah, Asih, Asuh
3. Anak Cerdas Terliterasi
4. Anak Cerdas, Kreatif dan Informatif
5. Anak Resiliensi Tangguh dengan Kasih sayang
