Bromo Indah dan Tak Pernah Mengecewakan
FEATURES, Malangpost.id – Cuaca dingin di Kota Malang pada malam itu tak menyurutkan niat kami untuk ke menikmati Bromo indah. Waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam. Dinginnya Kota Malang menusuk hingga ke tulang, segala sesuatu telah dipersiapkan, mata yang akan memandang lebih jauh hingga kaki tangan yang akan bergerak lebih dari biasanya. Perjalanan dua jam lebih dari Kota Malang melewati Kabupaten Pasuruan ditempuh untuk melihat karya ciptaan Tuhan yang begitu indah dipandang.
Ya, lewat judul tulisan ini kita bisa mengetahui tempat yang akan kami kunjungi. Bromo, sebuah Gunung Api aktif yang terletak di Jawa Timur, dengan ketinggian 2.329 meter. Kita bisa menikmati hamparan savanna dan terbitnya Mentari pagi yang siap menyinari dunia.
Sepanjang perjalanan kami disuguhi lembah pegunungan dan beberapa pedesaan yang asri dikelilingi rimbun pepohonan. Udara yang dingin membuat kami harus menggunakan beberapa lapisan jaket. Tak kurang dari dua jam kami tiba di pintu masuk Bromo Tengger Semeru. Disini kami diberi informasi perjalanan selanjutnya dan medan yang akan ditempuh selama berada di Bromo Tengger Semeru. Perjalanan dari pintu masuk hingga ke tempat tujuan kami menghabiskan waktu selama 60 menit. Kabut pegunungan mulai terasa di pintu masuk ini, dingin pada malam itu mencapai 6 derajat celcius. Namun itu bukan hambatan yang berarti, yang lebih ngeri adalah jalan – jalan curam yang membuat jantung kita berdegup kencang tidak seperti biasanya.
Kami sempat beristirahat di pintu masuk ini sembari mendinginkan mesin motor yang sudah cukup panas. Suhu yang dingin membuat kami menggunakan sarung tangan dan penutup kepala untuk meminimalisir dingin dalam tubuh. Masyarakat suku Tengger terlihat tetap semangat dalam bekerja entah itu yang menjadi pengatur lalu lintas wisatawan maupun yang berjualan perlengkapan gunung. Walaupun waktu sudah menunjukkan pukul 3 pagi namun tidak menyurutkan masyarakat suku Tengger untuk menjalani aktifitas ekonomi di wilayah tersebut. Setelah beristirahat kamipun melanjutkan perjalanan.
Makin tebal kabut di perjalanan menandakan puncak penanjakan Bromo indah makin dekat. Hal itu memantik semangat kami untuk dapat melihat sunrise di gunung Bromo. Setelah melewati perjalanan hampir 2 jam lebih akhirnya kami tiba di Penanjakan Bromo, salah satu spot favorit di Kawasan gunung Bromo ini menyajikan sebuah momen sunrise atau matahari terbit dengan latar gunung Bromo dan gunung Semeru.
Banyak pengunjung yang antusias untuk melihat momen ini. Diabadikan melalui foto Bersama teman, pasangan, sanak saudara menjadikan momen ini penuh hangat dan haru. Tidak hanya itu dalam ketinggian 2.329 meter aktifitas ekonomi masih terlihat disini. Makanan, kopi, the, hingga souvenir bunga Edelweis disajikan oleh masyarakat suku Tengger untuk wisatawan yang berkunjung.
Point of Sunrise Bromo Indah
Eksotisme Bromo tidak pernah ada habisnya. Apalagi ketika waktu matahari terbit. Mata tak pernah berhenti menatap, mulut seketika berhenti berkata – kata, dan embun nafas seperti berada di musim salju Kuasa Tuhan memang tak pernah mengecewakan. Waktu inilah yang menjadi favorit wisatawan. Penanjakan Bromo menjadi tempat untuk melihat matahari terbit dengan latar belakang kawah Bromo dan Gunung Semeru. Jika beruntung, kita bisa menikmati lautan awan yang seolah menyelimuti pegunungan Bromo. Banyak wisatawan mengabadikan momen dengan ber swafoto Bersama rekan – rekannya. Kami juga tak luput mengabadikan momen itu. Momen yang menyajikan keindahan Alam yang harus kita jaga Bersama – sama. Di lokasi ini juga terdapat warung kecil – kecilan dari masyarakat suku Tengger yang menyajikan aneka makanan dan minuman sebagai penghangat tubuh dikala dingin. Kopi susu Jahe menjadi minuman favorit wisatawan. Kendala cuaca dingin membuat kami harus beristirahat sebentar ditemani oleh segelas kopi susu jahe sebagai penghangat tubuh. Bagi anda yang ingin membeli oleh – oleh terdapat Bunga Edelweiss yang dijual oleh masyarakat Tengger dengan harga yang relatif terjangkau.
Lautan Pasir Bromo
Banyak potensi wisata di Gunung Bromo Indah yang masih terjaga dan asri. Setelah beristirahat sebentar kami melanjutkan perjalanan ke lautan pasir bromo. sekitar 10 menit dari lokasi penanjakan Brmo. Ya, Dataran pasir yang maha luas sering disebut “Lautan Pasir Bromo” yang mengelilingi Gunung Bromo terbentuk dari abu bekas letusan.
Bak kisah – kisah cerita Arab yang berjalan di lautan pasir, Lokasi ini menjadi salah satu spot favorit para wisatawan yang ingin melihat lebih dekat kawah Gunung Bromo. Terdapat beberapa transportasi yang bisa mengakses ke lokasi ini. Ada Jeep, motor, bahkan Kuda pun disewakan untuk menikmati lokasi lautan pasir ini. Luasnya dikisaran 10 Km2 .
Pasirnya yang sangat halus membuat kami harus berhati – hati ketika mengendarai sepeda motor. Terkadang ban motor yang kami kendarai sering terpeleset akibat gesekan dengan pasir di permukaan. Terlepas dari itu semua keindahan Bromo memang tidak ada duanya. Romantisme alam yang disajikan membuat siapa saja yang datang akan terdesak kagum akan potensi Alam. Kawah Bromo yang mengeluarkan asap putih menambah ke eksotisan dari Gunung ini. Masker dan kacamata wajib digunakan di lokasi ini untuk menghindari pasir saat angin bertiup kencang.
Bromo adalah sebuah mimpi
Sebagai anak Gorontalo yang merantau di tanah Jawa, pergi ke Bromo indah adalah sebuah mimpi yang sudah lama dirangkai jauh – jauh hari. Entah itu pergi Bersama keluarga, sanak saudara, pasangan, teman bahkan sahabat. Maklum, Gorontalo adalah wilayah yang tidak memiliki gunung indah seperti yang terdapat di beberapa wilayah Jawa. Rasanya terlalu naif jika lagi di Jawa tapi tak melihat langsung keindahan alam yang sering dilihat di TV, media sosial, dan lain sebagainya. Dingin cuaca, sejuknya udara, romantisme tempatnya kami rangkul dalam jiwa.
Saat itu kami berharap keindahan Bromo akan selalu terjaga sampai kapanpun. Semoga suatu saat orang yang bermimpi kesini bisa terwujudkan. Orang bilang pergi ke suatu tempat itu cukup sekali saja agar kesannya tak hilang. Tapi rasanya saya ingin Kembali lagi dan lagi mengunjungi Bromo. Semoga suatu hari nanti bersama orang tersayang. Jika tuhan menghendaki.