Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
22/11/2024
POPLIVE

Berbagai Upaya Pemkot Malang untuk Menurunkan Angka Stunting

desi3
  • November 14, 2023
  • 3 min read
Berbagai Upaya Pemkot Malang untuk Menurunkan Angka Stunting

CITILIVE – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus melakukan berbagai upaya dalam percepatan penurunan angka stunting di Kota Malang.

Salah satunya adalah dengan berkolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan kelurahan, kalangan akademisi, pengusaha, para ahli dan kelompok-kelompok masyarakat strategis.

Salah satu upaya yang ada dilakukan untuk menurunkan angka stunting juga dilakukan bekerja sama dengan Dispangtan, dengan mengadakan kegiatan gemar makan ikan dan urban farming, termasuk memasak olahan ikan.

Tak ketinggalan upaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang yang menyiapkan berbagai langkah. Diantaranya program Pemberian Makanan Tambahan (PMT), penguatan holistik integratif serta program isi piringku.

Upaya lainnya dengan memberikan bantuan pangan untuk mencegah risiko stunting kepada 4.521 Keluarga Rawan Stunting (KRS) di Kota Malang pada Oktober 2023 lalu.

Bantuan yang diberikan tersebut berasal dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk disalurkan kepada masyarakat melalui Perumda Tugu Aneka Usaha (Tunas).

Masing-masing keluarga menerima satu paket bantuan pangan yang berisi 5kg beras, 10 butir telur, dan 1 kg daging ayam. Keluarga yang memperoleh bantuan dipilih dari data yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang.

Untuk pendistribusian bantuan pangan dilakukan sampai bulan November 2023. Setiap satu keluarga KRS akan menerima 3 kali bantuan.

Bantuan pangan tidak hanya ditujukan bagi anak berisiko stunting, tetapi juga bagi ibu hamil sebagai langkah pencegahan stunting sejak dini.

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat turut hadir menyerahkan bantuan tersebut. Ia mengatakab bahwa stunting dan kemiskinan ekstrim masih menjadi perhatian di kota tersebut.

Program pemberian bantuan tersebut menjadi langkah sistematis yang dapat membaya dampak positif terhadap penurunan angka stunting di Kota Malang.

Baca Juga:  Pengukuhan Pengurus Baznas Kota Malang Masa Bakti 2023-2028, Ini Harapan Walikota Malang Sutiaji

Wahyu menekankan supaya perangkat daerah selalu memantau dan memvalidasi data-data terkait.

“Saya instruksikan pada perangkat daerah terkait untuk validitas data. Hal ini penting karena data harus akurat agar bisa tepat sasaran. Selanjutnya intensifkan pasar murah dan bantuan sosial, jadikan bulan timbang sebagai mitigasi awal. Terakhir, harus banyak sosialisasi kepada masyarakat. Hal penting ini akan terus dievaluasi,” tegasnya.

Menurut Wahyu, saat ini angka prevalensi stunting di Kota Malang menunjukkan angka positif yakni 8,9 persen.

“Penanganan stunting dan kemiskinan masih jadi isu nasional. Kita punya progres bagus, stunting di angka 8,9 persen,” kata Wahyu.

Pemkot Malang akan terus mengawal keberlanjutan program tersebut selama masa jabatannya sebagai Pj Wali Kota Malang.  

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi balita stunting di Kota Malang di tahun 2022 sebesar 18 persen. Jumlah ini mengalami penurunan dari tahun 2021 yang berada di angka 25,7 persen.

Atas berbagai upaya yang dilakukan Pemkot Malang, prevelansi angka stunting di Kota Apel tersebut terus menurun.

Berkat komitmen dan pencapaian penurunan angka prevalensi stunting di Kota Malang pada tahun 2022, Pemkot Malang menerima penghargaan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada Juli 2023 lalu.