Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
21/09/2024
POPLIVE

Belajar Sejarah Tahun Baru Islam, Cek Di Sini!

desi3
  • Agustus 11, 2021
  • 3 min read
Belajar Sejarah Tahun Baru Islam, Cek Di Sini!

FEATURES, malangpost.id – Pada Selasa, 10 Agustus 2021, umat muslim merayakan Tahun Baru Islam 2021 atau 1 Muharram 1443 H. Bulan Muharram menjadi penanda tahun baru dalam kalender Islam, yaitu Hijriyah.

Muharram merupakan salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT. Dalam bulan ini juga terdapat satu hari mulia dalam Islam, yaitu hari Asyura. Selain itu, ada banyak kejadian dan hal-hal penting yang terjadi di bulan Muharram. Ada banyak amalan yang bisa dilakukan umat muslim di bulan ini.

Lalu, bagaimana sejarahnya 1 Muharram ditetapkan sebagai Tahun Baru Islam?

Tentang kalender Hijriyah

Kalender Hijriyah, atau disebut juga Qomariyah adalah penanggalan yang digunakan umat Islam. Berbeda dengan penanggalan masehi yang berpatokan pada rotasi matahari, Hijriyah berpatokan pada rotasi bulan.

Kalender Hijriyah terdiri dari dua belas bulan, yaitu Muharram, Shafar, Rabi’ul Awal, Rabi’ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqa’idah dan Dzulhijjah. Sedangkan untuk jumlah hari berkisar 29-30 hari.

Arti dari kata Muharram

Seperti diketahui, Muharram menjadi bulan yang pertama dan paling utama dalam kalender Islam. 

Kata Muharram sendiri berasal dari kata yang diharamkan atau dipantang dan dilarang. Hal ini bermakna umat muslim saat itu dilarang melakukan peperangan atau pertumpahan darah dan dianggap haram.

Muharram dipercaya sebagai awal yang baru dalam kalender Islam.

Sejarah Tahun Baru Islam

Tahun Baru Islam setiap 1 Muharram menjadi penanda pergantian waktu sejak kalender Hijriyah digunakan. Sejarah tahun baru ini dumulai pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Kala itu, Gubernur Abu Musa Al-Asyari menulis surat yang ditujukan kepada Khalifah Umar bin Khattab.

Ia kemudian menyampaikan kepada Khalifah Umar bin Khattab perihal surat yang tidak memiliki tahun. Kala itu, umat muslim masih mengadopsi peradaban Arab pra-Islam sehingga hanya sebatas menggunakan bulan dan tanggal tanpa tahun.

Baca Juga:  11 Kuliner Khas Idul Fitri ini selalu Membuat Kangen

Ternyata, ketiadaan tahun juga menyulitkan Khalifah Umar bin Khattab RA dalam penyimpanan dokumen (pengarsipan). Berangkat dari hal tersebut, Umar memerintahkan pelaksanaan musyawarah untuk menyusun penanggalan khusus untuk digunakan dalam Islam.

Musyawarah untuk menetapkan kalender Islam melibatkan para ahli dan sahabat Nabi SAW. Dalam musyawarah tersebut, ada berbagai usulan tentang awal penanggalan, salah satunya berdasarkan bi’tsah Nabi Muhammad SAW.

Ada juga riwayat yang menyebutkan Umar mengusulkan kalender Islam mengacu pada waktu kelahiran atau pengangkatan Nabi Muhammad SAW sebagai Rasulullah. Namun, semua tersebut tidak disetujui Ali bin Abi Thalib.

Ia kemudian mengusulkan awal awal kalender Islam dimulai dari tahun terjadinya hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Usul ini pun diterima dan disetujui dan pada 8 Rabi’ul Awal tahun 17 H, penggunaan kalender Hijriyah sebagai penanggalan Islam resmi digunakan.

Sejak saat itu, umat Islam menggunakan kalender Hijriyah dan memperingati Tahun Baru Islam setiap 1 Muharram.