Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
08/09/2024
POPLIVE

HUT Kota Malang ke-108, Ini Sejarah dan Filosofinya!

desi3
  • April 1, 2022
  • 2 min read
HUT Kota Malang ke-108, Ini Sejarah dan Filosofinya!

FEATURES, malangpost.id – Kota Malang berulang tahun ke-108 pada hari ini, Jumat 1 April 2022. Kota Malang merupakan kota asal klub sepak bola Arema dan juga terkenal dengan kulinernya, bakso Malang. Terletak di Provinsi Jawa Timur, Malang merupakan kota yang memiliki sejarah panjang. Begitu juga dengan asal-usul penamaan Malang itu sendiri.

Dalam menyambut perayaan HUT ke-108 Kota Malang, tidak ada salahnya kita kembali mengingat yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat. Mari kita simak sejarah asal mula nama kota ini yang kami lansir dari situs kebudayaan.kemdikbud.go.id

Nama Kota Malang

Menurut sejarahnya, nama lengkap kota ini adalah Malang Kucecwara. Terdiri dari 3 kata yang berarti mala (kebatilan, kecurangan, kepalsuan, dan kejahatan), angkuca (menghancurkan atau membinasakan), dan icwara (Tuhan).

Jadi, nama Malang Kucecwara artinya ‘Tuhan akan membantu kita menaklukan yang bathil (jahat)’. Nama lengkap ini diabadikan dalam logo Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.

Misi Kesultanan Mataram

Kisah penamaan Malang sendiri berawal dari Sultan Agung, seorang Sultan Mataram Islam yang hidup pada tahun 1600-an. Sultan Agung memiliki keinginan untuk menaklukan seluruh Pulau Jawa, dari ujung barat hingga ujung timur ke dalam satu kekuasaan Kesultanan Mataram.

Dalam menyerang Surabaya sebagai pusat Jawa Timur, Sultan Agung menggunakan taktik dengan menaklukan kota-kota di sekeliling Surabaya, termasuk Malang.

Tumenggung Alap-alap memimpin upaya menaklukan Malang melaui jalur tengah melewati daerah Ngantang. Ada banyak kesulitan yang dihadapi, diantaranya harus menempuh 5 gunung ((Gunung Penangguhan, Gunung Arjuno, Gunung Anjasmoro, Gunung Kawi, dan Gunung Kelud). Selain itu, pasukan harus melewati 2 sungai besar, yaitu Sungai Brantas dan Sungai Metro.mE

Saat berhasil memasuki daerah Malang, ribuan pohon tumbang yang menutupi jalur masuk menuju Malang telah menanti. Setelah berhasil mengatasi rintangan tersebut, Tumenggung Alap-alap dan pasukannya dihadang oleh pasukan daerah Malang yang dipimpin oleh Ronggosukmo, Bupati Malang saat itu.

Baca Juga:  Anak Alergi Susu Sapi? Ini Tips Menjaga Asupan Nutrisinya

Meskipun jumlah pasukan Ronggosukmo lebih sedikit, namun daerah Malang berhasil bertahan terhadap serangan pasukan Mataram. Dengan semangat besar dalam mempertahankan daerahnya, pasukan Ronggosukmo berhasil menumpas pasukan Mataram dengan mudah.

Sejak saat itulah, Malang Kucecwara lebih dikenal dengan sebutan Malang, yang berarti penghalang atau menghalang-halangi.