WHO Tetapkan Cacar Monyet Darurat Kesehatan Global, Kemenkes Imbau Indonesia Waspada
NEWSANTARA, MalangLive – Oroganisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization/WHO mengatakan monkeypox atau cacar monyet sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.
Hal ini disampaikan oleh Dirjen WHO Tedros setelah mengadakan pertemuan komite darurat International Health Regulations (IHR) untuk meninjau wabah multi-negara.
“Masih banyak yang belum diketahui tentang virus cacar monyet. Namun, kita harus tetap waspada dan bersiap untuk menggelar respons intensif untuk mengurangi penyebaran cacar monyet,” katanya sebagaimana kami lansir dari Antara pada Senin, 25 Juli 2022.
WHO juga meminta negara-negara di kawasan Asia Tenggara memperkuat sistem pengawasan penyakit ini yang mulai mewabah dan menjadi perhatian internasional.
Hal ini disampaikan Direktur Regional WHO Asia Tenggara Poonam Khetrapal Singh.
“Cacar monyet telah menyebar dengan cepat ke banyak negara yang belum pernah mengalami kejadian sebelumnya,” katanya melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin pagi.
Lebih dari 16.000 kasus cacar monyet telah dilaporkan dari 75 negara, dengan empat kasus ditemukan di Asia Tenggara. Di Asia, ditemukan satu kasus dari Thailand dan tiga kasus dari India.
Menurut Khetrapal Singh, kasus yang terjadi di India dialami warga setempat yang pulang dari Timur Tengah. Sementara di Thailand dialami pelaku perjalanan internasional yang tinggal di negara setempat.
Sedari awal, WHO telah mendukung negara-negara berisiko dengan memberikan panduan kesehatan masyarakat serta membangun dan memfasilitasi kapasitas pengujian di kawasan.
Untuk diketahui, virus cacar monyet ditularkan dari hewan yang terinfeksi ke manusia melalui kontak secara langsung maupun tidak langsung.
Sedangkan penularan dari manusia ke manusia dapat terjadi melalui kontak langsung dengan kulit atau lesi yang menular, termasuk kulit ke kulit, tatap muka, dan droplet melalui pernapasan.
Selain itu, penularan juga bisa terjadi dari bahan yang terkontaminasi seperti tempat tidur, linen, elektronik, pakaian, yang memiliki partikel kulit yang menular.
Untuk di Indonesia sendiri, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengatakan hingga saat ini belum ditemukan kasus cacar monyet di Tanah Air. Hal ini berdasarkan kanal laporan yang dibuka dari seluruh laboratorium di daerah.
Meskipun begitu, Kemenkes RI memberikan sejumlah imbauan usai wabah cacar monyet (monkeypox) ditetapkan sebagai darurat kesehatan global oleh WHO.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu meminta masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan, terutama mencuci tangan.
“Hindari kontak dengan orang yang memiliki gejala-gejala MPX (monkeypox),” ujar Maxi.
Maxi juga menghimbau dan meminta warga segera melapor ke petugas kesehatan apabila memiliki gejala-gejala awal cacar monyet. Gejala tersebut di antaranya seperti panas, kelainan pada kulit, bintik-bintik merah, hingga vesikel berisi cairan atau nanah.
“Gejala paling khas dari cacar monyet kalau ada pembengkakan kelenjar getah bening pada leher dan selangkangan,” imbuhnya.