Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
27/07/2024
NEWSLIVE

WHO, Kontroversi Atas Pernyaataan Tentang Lockdown

  • Oktober 18, 2020
  • 2 min read
WHO, Kontroversi Atas Pernyaataan Tentang Lockdown

TRENDING, malangpost.id- Selama pandemi ini berlangsung, WHO menjadi salah satu badan yang bertanggung jawab untuk memberikan pemahaman, rujukan dan informasi mengenai covid-19 ke semua negara di dunia. Tak ayal peran WHO ini cukup signifikan karena digunakan sebagai rujukan kebijakan pemerintahan dunia.

Tetapi nampaknya WHO ini sedikit kebingungan pula. Beberapa keputusan atau pernyataan yang dilontarkan oleh WHO dianggap ‘aneh’ dan ‘menyesatkan’ bagi setiap orang. Contohnya saja bahwa virus corona menyebar melalui kontak fisik dan tidak dapat menyebar di udara. Nyatanya setelah 4 bulan pernyataan itu keluar, WHO meralat itu dan mengatakan bahwa corona dapat menular melalui udara atau airbone.

Lockdown tidak penting?

Kini hadir lagi pernyataan yang dikeluarkan olehDr Davis Nabarro, salah satu petinggi WHO yang menyatakan bahwa lockdown tidak berdampak apapun pada pandemi. Padahal ketika awal pandemi berlangsung, WHO menyarankan untuk menerapkan lockdown kepada setiap negara agar dapat membatasi pergerakan manusia.

Lockdown memang sukses menurunkan tingkat mobilitas manusia,semua orang ‘dipaksa’ untuk tinggal di dalam rumah. Tetapi semakin lama diterapkan lockdown, masyarakat merasa resah dan jenuh, terlebih bagi masyarakat yang kurang mampu. Lockdown merupakan tindakan yang benar-benar melihat dari sudut pandang kesehatan.

Tetapi itu tidak lagi berlaku. Beberapa waktu yang lalu muncul pernyataan bahwa lockdown tidak berguna, hanya meningkatkan kemiskinan. “Kami di WHO, tidak menganjurkan penguncian, sebagai cara utama pengendalian virus ini,” kata Davis Nabarro dalam wawancara dengan The Spectator. Nabarro beralasan bahwa lockdown dapat dibenarkan hanya untuk memberi waktu bagi para pemimpin menyusun kembali sumber daya untuk melindungi petugas kesehatannya.

Tetapi pernyataan ini bertolak belakang dengan Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus. Ia menyatakan agar setiap negara tidak segera mencabut kebijakan lockdown selama pandemi gelombang pertama berlangsung. Tentu saja ini menjadi pernyataan yang cukup logis karena melihat beberapa peristiwa di dunia, hal tersebut bisa dibenarkan. Ketika tempat bisnis atau sekolah dibuka kembali, itu akan menciptakan persebaran baru dan pada akhirnya  tempat bisnis atau sekolah tersebut ditutup kembali.