Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
21/12/2024
NEWSLIVE

Sukarni Tewas Tak Wajar di Belakang Sekolah di Malang, Setelah 40 Hari Jadi Buronan

Deviwulandari
  • Februari 2, 2023
  • 2 min read

CITILIVE – Sukarni (30) tewas tak wajar di belakang SDN di Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Selasa (31/1/2023).

Melansir dari SURYAMALANG, Sukarni sempat menjadi buron selama 40 hari karena diduga membunuh selingkuhannya, Linawati (33) pada 18 Desember 2022.

“Setelah olah TKP, ternyata orang tersebut adalah Sukarni, pembunuh yang kami cari selama ini,” ungkap IPTU Wahyu Risky Saputro, Kasatreskrim Polres Malang kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (1/2/2023).

Polisi sempat kesulitan membutu Sukarni selama 40 hari. Polisi harus melewati medan yang cukup berat.

“Ada bukit, pantai, dan sungai. Bahkan ada medan yang belum terjamah warga,” terangnya.

Selama pencarian tersebut, polisi yakin jika ia masih berada di sekitar lokasi pembunuhan.

Bahkan ia sempat tidur di depan SDN yang tidak jauh dari rumah korban.

“Saat kami gerebek, tersangka melawan, lalu kabur,” terangnya.

Polisi sempat mengejar tersangka sampai naik ke atas bukit. Tapi, tersangka berhasil kabur masuk ke dalam hutan.

“Karena pengejaran pukul 03.00 WIB, kami terkendala medan. Kami kerahkan anjing pelacak untuk mencari tersangka, namun terkendala cuaca,” ungkapnya.

Warga memberi tahu polisi bahwa ada gua di balik bukit yang diduga menjadi tempat persembunyian Sukarni.

Gua tersebut jauh dari pemukiman. Medan menuju gua cukup sulit, dan gua tertutup semak belukar.

“Ada banyak buah-buahan di dalam gua tersebut, seperti pisang yang masih hijau, buah alpukat, dan tikar yang terbuat dari karung,” tambahnya.

Saat itu tersangka tidak ada. Polisi harus menunggu di gua tersebut sampai pukul 24.00 WIB. Ternyata Sukarni tidak kembali ke gua.

“Kami menunggu tiga jam di gua itu. Kami juga sempat ke sungai yang biasanya tersangka mengambil air minum, tetapi nihil,” tutur Wahyu.

Baca Juga:  Listrik Murah untuk Sumsel: Hemat 1 jutaan!

Keesokan harinya, polisi mendapat informasi dari kepala desa terkait penemuan mayat tak wajar. Siswa SD yang menemukan mayat tersebut.

Warga tidak mengenali jenazah tersebut. Akhirnya polisi membawa jenazahnya ke RS Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.

“Warga tidak mengenali Sukarni karena tubuhnya kurus. Warga juga tidak pernah bertemu dengan Sukarni karena dia tinggal di Batam selama empat tahun,” katanya.

Karena tersangka sudah meninggal, polisi menghentikan proses penyidikan terhadap Sukarni.