Sri Mulyani Minta UMKM Dorong Perekonomian dengan Adanya Momentum Ekonomi Global
TRENDING, malangpost.id- Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati meminta, agar seluruh pelaku ekonomi di Tanah Air bisa memanfaatkan momentum kebangkitan ekonomi global. Utamanya dalam menembus pasar ekspor dunia. Memanfaatkan momentum ini dapat memberikan dampak yang masif tidak hanya bagi perkembangan pelaku ekonomi, negara juga ikut terbantu dengan adanya hal ini.
Untuk mendukung pelaku UMKM, pemerintah menyiapkan anggaran senilai Rp184,93 triliun. Anggaran ini di antaranya untuk subsidi bunga KUR dan non-KUR dengan target 17,8 juta UMKM dan alokasi Rp31,95 triliun. Sri Mulyani yakin bahwa ekonomi global akan kembali menggeliat pada tahun ini, setelah sebelumnya pasar dunia mengalami penurunan tajam pada saat awal Covid-19 di 2020.
Sementara itu, Sri Mulyani menyadari, masih banyak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang memiliki persoalan untuk bisa meningkatkan kinerja dan daya saing ekspornya. Menurutnya, persoalan itu muncul baik dari pemahaman atas UMKM itu sendiri, serta regulasi yang dibuat pemerintah.
Ada lima hal yang menjadi kendala bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) melakukan ekspor. Lima hal tersebut mencakup soal legalitas, pembiayaan, pendampingan, produksi dan pemasaran. Mahalnya biaya sertifikasi masih menjadi penghalang bagi UMKM, termasuk untuk sertifikasi pangan dan halal. UMKM disebut memiliki agunan dan modal yang terbatas, serta mereka sering dihadapkan pada suku bunga tinggi saat mengakses pendanaan.
Sri Mulyani menekankan pentingnya pendampingan untuk mengidentifikasi kebutuhan UMKM, terutama dalam hal meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) atau manajemen perusahaan. Dilain hal, masih ada inkonsistensi serta tidak terjadi keberlanjutan dari produksi dan kualitas produk. Dalam hal ini termasuk dari sisi kapasitas produksi maupun SDM, serta bahan baku menjadi salah satu faktor kendala di dalam proses produksi.
Terlepas dari kelima tantangan tersebut, Sri Mulyani mendorong UMKM untuk memanfaatkan kebangkitan ekonomi dunia untuk menembus pasar-pasar luar negeri. Terlebih lagi, Indonesia saat ini menjalin free trade agreement (FTA) dengan banyak negara untuk menghubungkan Indonesia dengan pasar-pasar dunia.