Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
27/07/2024
NEWSLIVE

Resmi! Anies Baswedan Muhaimin Iskandar Deklarasi Capres Cawapres 2024

  • September 4, 2023
  • 5 min read
Resmi! Anies Baswedan Muhaimin Iskandar Deklarasi Capres Cawapres 2024

NEWSLIVE – Bakal capres cawapres 2024 dari Partai NasDem Anies Baswedan dan bakal cawapres sekaligus Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin resmi melakukan deklarasi.

Anies-Cak Imin pasangan capres cawapres 2024 pertama yang melakukan deklarasi menjelang Pilpres 2024.
Deklarasi Anies-Cak Imin dilakukan di Hotel Majapahit, Surabaya, Sabtu (2/9/2023). Anies-Cak Imin kompak memakai pakaian warna putih dan peci hitam saat deklarasi.

Deklarasi itu tampak dihadiri oleh Ketum Partai NasDem Surya Paloh hingga Waketum NasDem Ahmad Ali. Sementara itu, hadir pula Sekjen PKB Hasanuddin Wahid hingga Waketum PKN Jazilul Fawaid.

“Insyaallah ketika KPU membuka pendaftaran calon presiden dan wakil presidennya, insyaallah pasangan yang pertama mendaftar adalah pasangan yang kita miliki hari ini,” ujar Surya Paloh.

“Saya dan PKB siap mengawal Mas Anies untuk melanjutkan cita-cita, perjuangan, dan nilai-nilai juang serta ajaran-ajaran yang mulia ini,” ucap Cak Imin.

Cak Imin sebelumnya enggan menjawab pertanyaan tentang alasannya memilih menjadi bakal cawapres untuk Anies. Cak Imin hanya mengucap bismillah.

capres cawapres 2024

“Nanti ya, bismillah sajalah, pokoknya bismillah,” ujar Cak Imin setelah berziarah ke makam kakek buyutnya, sekaligus tokoh pendiri NU, KH Bisri Syansuri, dan makam ayahnya KH Muhammad Iskandar di Ponpes Mambaul Ma’arif, Denanyar, Jombang, Sabtu (2/9).

Dia kemudian menjelaskan sejumlah alasan dirinya akan bertarung pada Pilpres 2024. Salah satunya, Cak Imin ingin mengabdi kepada bangsa dan negara dan meneruskan perjuangan kakek buyutnya.

“Tidak ada niat lain selain memperbaiki, menyempurnakan, untuk meneruskan perjuangan Mbah Bisri, meneruskan perjuangan para aulia, para pendiri NU,” jelasnya.

Baca Juga: Muhaimin Iskandar Ditunjuk Sebagai Cawapres Anies Baswedan, Bagaimana Nasib Koalisi?

Baca Juga:  Jokowi Himbau Siswa Mengikuti PTM Tidak Lebih dari Dua Jam

Anies Baswedan dalam orasi selanjutnya menyatakan, deklarasi ini membawa tanggung jawab moral menuju cita-cita bersama, karena dilaksanakan di tempat bersejarah. Hotel Majapahit, yang dulu bernama Hotel Yamato, adalah lokasi perobekan bendera Belanda menjadi merah-putih pada 19 September 1945.

“Di tempat ini kita membuat sejarah baru untuk kebaikan kita semua,” ucap Anies yang dijawab dengan pekikan AMIN – akronim dari “Anies-Muhaimin”.

Ketika ditanya soal Partai Demokrat yang tidak lagi berada di dalam Koalisi Perubahan, Anies berkata singkat:

“Kita menghormati langkah dan pilihan dari Partai Demokrat. Insya Allah demokrasi kita semakin maju, semakin mapan.”

Pendeklarasian capres cawapres 2024 ini merupakan kejutan yang tak terduga menjelang pendaftaran calon presiden dan wakil presiden ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Oktober mendatang.

Partai Demokrat merasa “dikhianati” karena Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, alias Cak Imin, dipasangkan dengan Anies Baswedan sebagai bakal calon wakil presiden.

“Politik itu memang penuh strategi, penuh siasat, penuh taktik, caranya banyak, tetapi saya tidak menyangka kalau tindakannya sejauh ini,” ujar Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jumat (01/09).

“Menurut saya melebihi batas kepatutan moral dan etika dalam politik,” lanjutnya.

Seketika, isu ini membuat banyak pihak tercengang. Musababnya, keutuhan koalisi yang selama ini nampak terpelihara akan pecah kongsi.

PKB Mundur dari Koalisi dengan Prabowo

PKB merapat ke Partai NasDem untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden dan Ketum PKB Cak Imin sebagai calon wakil presiden.

Sekjen PKB Hasanuddin Wahid menyambut baik tawaran Partai NasDem untuk menduetkan Anies Baswedan dengan Cak Imin.

“Kami menerima tawaran NasDem untuk berkoalisi,” kata Hasanudin Wahid seusai rapat pleno gabungan DPP PKB di kantor DPW PKB Jatim, Jumat (01/09) petang.

Baca Juga:  Digitalisasi Bisnis Retail via BSI Mobile

Bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto menanggapi bergabungnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan merupakan bagian dari proses demokrasi.

Ketua Umum Partai Gerindra itu berpendapat bahwa pada akhirnya rakyat sebagai pemilih yang akan menilai dan memilih pemimpinnya untuk lima tahun ke depan saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Demokrasi adalah suatu proses diskusi, bertemu, kadang-kadang berpisah, ya. Santai saja. Kita berbuat yang baik untuk rakyat, rakyat yang menilai. Rakyat menilai setiap perbuatan, setiap ucapan, dan rakyat tidak bodoh. Rakyat tidak bisa dibohongi. Semuanya kami serahkan kepada rakyat,” kata Prabowo usai Deklarasi Partai Gelora Indonesia Mendukung Prabowo Subianto sebagai Bakal Calon Presiden RI 2024-2029 di Jakarta, Sabtu.

Prabowo pun menyatakan tidak sepakat jika bergabungnya Partai Gelora Indonesia ke KIM sebagai pelipur lara pengganti PKB yang ke luar dari koalisi yang sebelumnya bernama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. “Demokrasi itu tidak ada lara-laraan. Nggak ada lara-laraan. Tidak ada pelipur-pelipuran,” tegas Prabowo sebagaimana dikutip kantor berita Antara.

Saat acara deklarasi tersebut, Prabowo juga beberapa kali menyebut istilah “pengkhianatan” yang menurutnya tidak ditujukan ke PKB. Prabowo menegaskan dia tidak masalah jika dia dibohongi dan dikhianati.

“Boleh Prabowo dibohongi, boleh Prabowo dikhianati, asal jangan Prabowo bohong dan berkhianat,” katanya.

PKB telah bergabung sejak awal dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Partai Gerindra. Belakangan, Partai Golkar dan PAN ikut merapat dalam koalisi ini untuk mengusung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto sebagai bakal capres 2024.

Ketua Harian Partai Gerindra Dasco menyatakan, dengan bergabungnya PKB ke Nasdem dan mendukung Anies Baswedan sebagai capres, “kerja sama politik antara Gerinda dan PKB telah berakhir”.

Baca Juga:  Mantan Menteri Sosial Juliari Divonis 12 Tahun Penjara Korupsi Bansos

“Dengan dinamika yang terjadi serta terhadap keputusan yang telah diambil oleh PKB yaitu menerima kerja sama politik dengan Partai NasDem, sehingga otomatis menyebabkan kerja sama politik Gerindra dan PKB berakhir,” kata Dasco dalam jumpa pers di gedung DPR, Jumat (01/09).