Puncak Ibadah Haji 221ribu Jemaah Indonesia Bergerak Menuju Arafah

NEWSLIVE – Sebanyak 221.000 jemaah haji asal Indonesia mulai diberangkatkan secara bertahap dari Makkah menuju Arafah untuk menjalani puncak ibadah haji, yakni wukuf di Arafah yang akan berlangsung pada Kamis, 5 Juni 2025 atau bertepatan dengan 9 Zulhijah 1446 H.
Kepala Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Bandara, Abdul Basir, memastikan bahwa proses pergerakan jemaah dilakukan dalam tiga trip demi menjaga ketertiban dan keamanan logistik serta jemaah. “Jemaah diberangkatkan secara bertahap sejak pagi hingga malam hari. Trip pertama pukul 07.00–11.00 WAS, trip kedua pukul 11.30–16.00 WAS, dan trip ketiga pada pukul 16.30–21.00 WAS,” ujar Basir, dikutip dari laman resmi Kementerian Agama, Rabu (4/6).
Sebanyak 141 petugas haji telah lebih dulu diberangkatkan ke Arafah untuk menyambut jemaah dan memastikan kesiapan fasilitas tenda, konsumsi, serta pelayanan kesehatan dan logistik. “Mereka akan bertanggung jawab melayani operasional haji selama di Arafah,” jelas Basir. Selama fase puncak ibadah haji, yang disebut masa Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina), seluruh PPIH Arab Saudi telah dibagi ke dalam satuan tugas (satgas) yang tersebar di tiga wilayah tersebut.
Satgas Arafah dikoordinasikan oleh daker Bandara, Muzdalifah oleh daker Makkah, dan Mina oleh daker Madinah. Dua Skema Khusus: Murur dan Tanazul Guna mengantisipasi kepadatan jemaah, Kementerian Agama RI menerapkan dua skema mobilisasi jemaah, yakni murur dan tanazul. Murur adalah skema pergerakan jemaah dari Arafah ke Mina yang hanya melewati Muzdalifah tanpa turun dari bus. Skema ini difokuskan pada jemaah lansia dan disabilitas, dengan estimasi sekitar 50.000 orang. Mereka langsung menuju Mina untuk melaksanakan lempar jumrah dan mabit. Sementara itu, tanazul adalah proses pemulangan lebih awal ke hotel di Makkah setelah melaksanakan lempar jumrah aqabah.
Skema ini akan diikuti sekitar 30.000 jemaah, terutama dari sektor Syisyah dan Raudhah, untuk mengurangi kepadatan di tenda Mina. “Jemaah yang melakukan tanazul tidak kembali ke tenda Mina setelah lempar jumrah tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah. Mereka langsung kembali ke hotel masing-masing,” terang Sekjen Kemenag RI, Kamaruddin Amin.Bagi jemaah reguler, mereka akan mabit di Muzdalifah dan melanjutkan perjalanan ke Mina menggunakan bus sistem taraddudi (bolak-balik) hingga menjelang subuh.
Setelah menyelesaikan mabit di Mina dan lempar jumrah, jemaah yang memilih nafar awal atau nafar tsani akan kembali ke Makkah secara bertahap, disesuaikan dengan kapasitas layanan dan kondisi di lapangan.Direktur Layanan Haji Luar Negeri, Hilman Latief, mengimbau masyarakat Indonesia untuk turut mendoakan kelancaran pelaksanaan ibadah puncak haji ini. “Semoga jemaah Indonesia diberikan kekuatan dan kemudahan untuk menunaikan seluruh rangkaian ibadah haji, serta pulang dalam keadaan sehat dan menjadi haji mabrur,” pungkasnya.