Penyebab Pesawat Udara dapat Terjatuh di Abad 21
TRENDING, malangpost.id- Mungkin kalian banyak bertanya-tanya mengapa pesawat udara dapat terjatuh? Padahal pesawat adalah salah satu kendaraan tercanggih yang diciptakan oleh umat manusia. Di jaman yang serba ada ini ternyata masih banyak kecelakaan yang terjadi meskipun sudah didukung teknologi yang mumpuni. Kecelakaan pesawat menjadi salah satu tragedi yang terkadang terjadi. Mari kita simak penyebab yang mengakibatkan terjatuhnya pesawat terbang.
- Kerusakan Mesin
Meskipun kualitas desain dan manufaktur terus mengalami peningkatan, kegagalan mesin masih menyumbang 20% dari keseluruhan kecelakaan pesawat terbang. Walaupun mesin pesawat dewasa ini jauh lebih bisa diandalkan dibandingkan dengan setengah abad yang lalu, namun terkadang masih dapat mengalami kerusakan.
Terkadang, teknologi baru justru membawa kegagalan baru. Contohnya pada tahun 1950, kehadiran pesawat jet bertekanan yang mampu terbang tinggi juga membawa potensi bahaya baru yaitu pelemahan besi yang timbul dari siklus tekanan yang terjadi pada lambung pesawat.
2. Cuaca
Cuaca yang buruk menyebabkan sekitar 10% kecelakaan pesawat terbang. Meskipun pesawat sudah dilengkapi dengan berbagai alat bantu elektronik seperti kompas bergiroskop, navigasi satelit dan data cuaca, pesawat terbang masih bisa jatuh dihantam badai, salju dan kabut.
Salah satu insiden paling terkenal terkait cuaca buruk terjadi pada Februari 1958 ketika pesawat bermesin kembar milik British European Airways jatuh saat lepas landas dari Bandara Munich-Riem. Para penyidik berkesimpulan bahwa pesawat tersebut menjadi lamban karena lumpur salju di landasan pacu (hal tersebut dikenal oleh para pilot sebagai “kontaminasi landasan” atau “runway contamination”)—sehingga pesawat tersebut gagal mencapai kecepatan lepas landas yang diperlukan.
3. Kesalahan Pilot
Karena pesawat terbang kini semakin dapat diandalkan, proporsi kecelakaan yang timbul akibat kesalahan pilot kian meningkat dan kini mencapai 50%. Pesawat terbang terdiri dari mesin-mesin kompleks yang memerlukan banyak pemeliharaan.
Karena pilot secara aktif terlibat dengan pesawat pada tiap tahap penerbangan, ada banyak kesempatan untuk terjadinya kesalahan, dari kegagalan untuk memprogram dengan benar flight-management computer (FMC) hingga salah hitung bahan bakar yang dibutuhkan untuk mengangkat pesawat.
4. Sabotase
Selain adanya kesalahan pilot, sekitar 10% kegagalan pesawat terbang disebabkan sabotase. Sebagaimana sambaran petir, risiko kecelakaan dari sabotase jauh lebih sedikit dibandingkan kekhawatiran orang-orang. Namun, sepanjang sejarah terdapat beberapa serangan mencengangkan yang disebabkan oleh pelaku sabotase.
Dan yang terakhir adalah kesalahan manusia, seperti kelalaian pengendali lalu lintas udara, dispatcher, pemuat barang, pengisi bahan bakar atau teknisi pemeliharaan. Teknisi memiliki peran yang penting dalam landasan pacu, oleh karena itu tidak fit-nya teknisi dapat menimbulkan kecelakaan pesawat. Karena terkadang diharuskan bekerja dalam shift yang panjang, para teknisi pemeliharaan pesawat yang kelelahan berpotensi membuat kesalahan yang fatal.