Pengelola Panti Asuhan di Medan Ditahan karena Kasus Eksploitasi Anak

NEWSLIVE- Seorang individu yang dikenal sebagai Zamanueli Zebua alias ZZ, merupakan pengelola Panti Asuhan di bawah Yayasan Tunas Kasih Olayama Raya, telah dinyatakan sebagai tersangka dalam kasus eksploitasi anak. Dalam perkembangan terbaru, beberapa aset miliknya telah di sita oleh pihak kepolisian, termasuk surat tanah yang di duga diperoleh melalui tindak kejahatan.
Kompol Teuku Fathir Mustafa, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, mengungkapkan hal ini pada Sabtu (23/9/2023). Ia menyebutkan bahwa properti tanah yang disita terletak di Deli Serdang dan di beli oleh ZZ dengan harga Rp 130 juta telah di bayarkan secara penuh. Selain itu, barang-barang lain seperti kendaraan, ponsel, dan laptop yang digunakan untuk aktivitas online juga telah disita oleh pihak berwenang.
Fathir menjelaskan bahwa saat ini belum ada pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang dikenakan terhadap tersangka. Karena proses penyelidikan masih dalam tahap pengembangan.
ZZ Telah Diamankan untuk Pemeriksaan
Kombes Valentino Alfa Tatareda, Kapolrestabes Medan, menjelaskan bahwa ZZ diamankan untuk pemeriksaan pada Selasa (19/9/2023). Kemudian dinyatakan sebagai tersangka pada Rabu (20/9/2023). Valentino menjelaskan bahwa ZZ di tetapkan sebagai tersangka karena melakukan eksploitasi anak untuk kepentingan ekonomi pribadi.
Panti asuhan yang di kelola oleh tersangka bersama istrinya juga diketahui tidak memiliki izin resmi. Panti ini merawat sebanyak 26 anak, termasuk 4 bayi dan anak-anak yang bersekolah di tingkat SD dan SMP.
Menurut hasil interogasi, ZZ mengakui bahwa panti tersebut telah beroperasi sejak awal tahun 2023. Tetapi baru dalam empat bulan terakhir ZZ aktif melakukan eksploitasi melalui platform media sosial TikTok. Dari sini, ia mampu mengumpulkan donasi besar-besaran dari netizen, baik dari dalam maupun luar negeri.
Baca Selengkapnya: Polusi Udara, Ancaman Bagi Kesehatan Anak
Terkini, ZZ telah ditahan dan dijerat dengan pasal 88 juncto pasal 76 i UU No 35 tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman penjara selama 20 tahun.
Penjelasan dari TikTok juga telah diberikan, bahwa platform tersebut tidak mentolerir konten yang mengeksploitasi individu. Mereka telah mengambil langkah-langkah tegas untuk menghapus akun ZZ dan memberlakukan pembatasan terhadap konten yang melanggar kebijakan mereka.