Pemkot Surabaya Laksanakan Tes Darah untuk Deteksi Dini Tumbuh Kembang Bayi
NEWSLIVE – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah melaksanakan tes darah pada bayi yang dikenal sebagai skrining hipotiroid kongenital (SHK) sebagai langkah untuk mendeteksi dini gangguan tumbuh kembang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina, menyatakan dalam keterangan di Surabaya, Minggu, bahwa tes ini dilakukan pada bayi berusia 48 hingga 72 jam setelah lahir dengan mengambil sampel darah dari tumit mereka.
“Kami melaksanakan tes darah ini dengan harapan dapat mendeteksi gangguan tumbuh kembang pada bayi sejak dini,” ujar Nanik.
Nanik menjelaskan bahwa sampel darah tersebut dianalisis untuk mengetahui kondisi hormon tiroid pada bayi. Dinas Kesehatan Kota Surabaya bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) untuk pelaksanaan tes ini.
“Bila ditemukan kelainan, intervensi dapat dilakukan lebih awal sehingga gangguan dapat diminimalisir,” tambahnya.
Nanik juga menyebutkan bahwa deteksi dini ini adalah bagian dari implementasi Integrasi Layanan Primer (ILP) oleh Pemkot Surabaya. ILP fokus pada tiga aspek utama, yaitu pemantauan wilayah setempat, mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dan menyediakan layanan kesehatan sesuai dengan siklus hidup.
“Salah satu fokusnya adalah anak-anak, sehingga seluruh pelayanan kesehatan juga memperhatikan sisi emosional mereka,” jelas Nanik.
Dilansir dari Antara News, upaya ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat guna optimalisasi tumbuh kembang anak. Sebagai tindak lanjut, Pemkot juga mengaktifkan kembali Puskesmas Pembantu (Pustu) di setiap kelurahan.
Nanik menekankan bahwa Pemkot berkomitmen agar setiap proses deteksi dini dilakukan dengan cepat sehingga penanganan dapat segera diberikan.
“Pustu ini membina Posyandu Keluarga yang melayani skrining untuk anak-anak hingga lansia. Prinsipnya adalah tidak menunggu sakit baru berobat,” tambahnya.
Terpisah, Pengurus Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur, Isa Ansori, mengatakan bahwa deteksi dini terhadap masalah tumbuh kembang anak menunjukkan komitmen Surabaya sebagai Kota Layak Anak.
Isa berharap Wali Kota Eri Cahyadi dapat menyampaikan komitmen ini kepada pemerintah pusat dan negara-negara lain sebagai bagian dari peringatan Hari Anak Nasional 2024.
“Surabaya siap menjadi bagian dari kota-kota di dunia yang peduli pada masalah anak-anak,” ujarnya.
