Hari Pahlawan: Pemuda Harus Meningkatkan Literasi
TRENDING, malangpost.id- Indonesia memang dikenal memiliki tingkat literasi yang rendah. Bahkan UNESCO pernah mengeluarkan pernyataan bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat minim literasi dan menduduki peringkat dua terbawah dari literasi dunia. Hal yang sangat memprihatinkan, karena hanya 1 dari 1000 orang yang rajin membaca. Padahal dengan membaca, seseorang akan mendapatkan pengetahuan yang baru dan pandangan orang lain terhadap dunia.
Banyak orang berspekulasi mengenai problematika ini, mulai dari penduduknya yang dianggap pemalas hingga permasalahan sejarah yang mengakibatkan orang Indonesia tidak suka membaca. Apapun alasannya itu tidak mengubah fakta bahwa sekarang Indonesia sangat tertinggal dari negara lain, bahkan negara tetangga dalam hal literasi yang sangat diperlukan dalam kemajuan bangsa.
Padahal di sekolah kita sudah diajarkan untuk terus membaca dan membaca. Tetapi terkadang banyak sekali kondisi yang menyebabkan suatu anak itu menjadi malas membaca. Terlebih lagi bagi anak-anak yang putus sekolah atau tidak pernah duduk di bangku pendidikan formal, membaca menjadi hal yang tidak pernah mereka lakukan.
Literasi di Hari Pahlawan
Mengusung Hari Pahlawan, tema literasi menjadi penting. Kepala Perustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando dalam peringatan Hari Pahlawan mengatakan bahwa generasi muda akan menentukan arah percaturan global. Dengan tema “Peran Pemuda dalam Meningkatkan Literasi di Indonesia” diharapkan menjadi suatu pembicaraan yang penting untuk disimak. Syarif mengatakan bahwa saat ini literasi menjadi hal yang vital.
Apabila pada jaman dahulu membaca sangat rendah karena media yang minim untuk membaca. Tetapi sekarang hal tersebut sepertinya tidak bisa digunakan sebagai alasan lagi. Adanya perkembangan jaman membuka media-media membaca yang baru. Mulai dari perpustakaan keliling, e-book atau buku elektronik hingga perpustakaan digital. Syarif mengutip langsung Peningkatan Kualitas SDM menjelang memasuki menjemput bonus demografi 25 tahun ke depan.
Dengan adanya teknologi sekarang, seharusnya hal tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik. Dengan membaca, kreatifitas dapat berkembang dan bisa meningkatkan kecerdasan bangsa. Tidak mudah memang merubah sesuatu yang sudah membudaya, tetapi hal ini harus dilakukan agar dapat meningkatkan persaingan Indonesia dalam kancah perekonomian global.