Demi Wujudkan Ekonomi Hijau Berkelanjutan, Pertamina Berupaya Kembangkan Berbagai Program
TRENDING, malangpost.id- Berbagai bentuk alasan telah menjadi pemacu setiap negara untuk berlomba-lomba membentuk energi hijau agar menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Bahkan dalam perjanjian internasional sekalipun seperti Paris Agreement memberikan pandangan bahwa energi hijau wajib diterapkan dalam setiap negara.
Salah satu negara yang berupaya untuk menciptakan itu adalah Indonesia. Dalam rangka menjalankan arahan Presiden RI Joko Widodo terkait Grand Strategi Energi Nasional untuk transformasi energi dan memperkuat green economy, green technology dan green product, PT Pertamina (Persero) terus memprioritaskan berbagai program transisi energi menuju energi baru dan terbarukan dengan memanfaatkan sumber energi yang melimpah di dalam negeri serta mengoptimalkan infrastruktur dari bisnis yang ada.
Menurut Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, Indonesia masih dibebani dengan impor energi yang cukup besar sehingga menimbulkan defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit). Untuk itu maka sebelum menerapkan energi hijau, perlu diselesaikan terlebih dahulu masalah mengenai defisit tersebut dengan meningkatkan ketahanan energi nasional.
Di sisi lain, Indonesia merupakan negara yang mempunyai sumber daya domestik besar yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku energi. Untuk menjembatani kondisi tersebut, Pertamina telah memiliki 3 (tiga) program prioritas sebagai bagian dari implementasi transisi energi sekaligus ekonomi hijau.
Yang pertama, program penurunan impor BBM jenis Solar, melalui implementasi Biodiesel B20 sejak sejak tahun 2016 dan dilanjutkan dengan B30 pada 2019. Program kedua, kata Nicke, untuk pengurangan ketergantungan pada impor LPG, Pertamina menjalankan proyek gasifikasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) yang akan menggantikan penggunaan LPG di dalam negeri. Program ketiga yaitu penurunan impor BBM jenis Gasoline, Pertamina akan mencampur Methanol dan Ethanol dengan Gasoline. Methanol dapat diproduksi dari natural gas ataupun gasifikasi batu bara, dan Ethanol pun dapat diproduksi dari gasifikasi batu bara ataupun sumber bio-etanol lainnya.