Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
19/04/2024
NEWSLIVE

Benarkah Masyarakat Sudah Boleh Lepas Masker? Ini Kata Menkes

  • Februari 14, 2023
  • 2 min read
Benarkah Masyarakat Sudah Boleh Lepas Masker? Ini Kata Menkes

NEWSLIVE – Seiring dengan melandainya kasus penularan COVID-19 secara global, banyak negara yang sudah melonggarkan protokol kesehatan.

Mereka tak lagi mewajibkan penggunaan masker di tempat umum, seperti yang sudah dilakukan negara tetangga Indonesia, Singapura.

Lalu, bagaimana dengan di Indonesia? Apakah masyarakat sudah boleh lepas masker?

Diketahui penggunaan masker sendiri saat ini masih menjadi satu dari sekian protokol kesehatan yang paling efektif menangkal penularan virus Covid-19.

Namun, baru-baru ini pemerintah mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Di samping itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan masker juga boleh dilepas selama dalam kondisi sehat.

“Kita sudah lihat pandemi ini terkendali, masyarakat sekarang hanya diimbau prokesnya, hati-hati kalau memang masyarakat merasa sehat tidak apa-apa tidak pakai masker. Tapi, kalau merasa tidak sehat ya pakai maskernya,” ujar Menkes baru-baru ini dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (8/2/2023).

Pelonggaran aturan COVID-19 di Tanah Air dipicu oleh menurunnya kasus dan nihilnya gelombang baru.

Atas dasar itu, pemerintah melalui Kemenkes RI melakukan koordinasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk meninjau status pandemi.

“Pandemi, kan, terjadinya global. Jadi, kita mesti melobi WHO. Saya akan datang mulai bulan Maret nanti untuk bilang Indonesia sudah beres,” sebut Budi, pada akhir Januari lalu.

Sebelumnya, Menkes juga mengatakan bahwa pemerintah akan mengembalikan kesehatan sebagai partisipasi masyarakat.

Sebab, obat penangkal virus sudah tersedia. Pemerintah baru akan melakukan intervensi kepada masyarakat bila intervensi non medis belum tersedia.

“Kan, capek juga diatur. Kita balikkan menjadi partisipasi masyarakat. Endemi itu, kesehatan dikembalikan sebagai partisipasi masyarakat,” ujar Budi.

“Dulu kalo intervensi non-medisnya belum ada, kita intervensi, tapi kalau udah ada, kembalikan itu ke masyarakat. Itu cara terbaik untuk kita mengontrol penyakit yang sudah endemis,” lanjutnya.