Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
21/11/2024
NEWSLIVE

Bahas Kehalalan Vaksin, Luhut-Terawan Bertemu Wapres Ma’ruf.

Calya
  • Oktober 2, 2020
  • 2 min read
Bahas Kehalalan Vaksin,  Luhut-Terawan Bertemu Wapres Ma’ruf.

JAKARTA, malangpost.id- Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Luhut Binsar Panjaitan bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Direktur Utama  Bio Farma , menemui Wapres Ma’ruf Amin Jumat(2/10) sore.

Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi mengungkap, dalam pertemuan tersebut, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan melaporkan kinerjanya sebagai bagian dari Satgas Covid-19.

“Baru saja berlangsung pertemuan penting. Pak Luhut melaporkan kepada wakil presiden tentang perkembangan vaksin. Pak luhut didampingi menteri kesehatan dan juga didampingi direktur utama bio farma. ” tulis tulis Masduki dalam keterangan yang diterima wartawan, Jumat (2/10).

Dalam pertemuan tersebut terungkap bahwa pada tahap pertama November ini akan datang sebanyak 3 juta vaksin. Bagi tenaga-tenaga kesehatan, TNI-Polri, dan orang-orang yang selama ini berhadapan atau  bertugas untuk menghadapi masyarakat . Barulah pada gelombang selanjutnya, vaksin akan dating dengan jumlah besar untuk masyarakat.

Sementara terkait kehalalan vaksin tersebut, Wapres Ma’ruf menyampaikan dua poin penting.

“Pak Wapres menjelaskan, vaksin itu kalau halal ya bagus, tetapi kalau misalnya tidak halal ya tidak masalah karena ini dalam kondisi darurat sehingga kemudian tidak masalah dipakai, bisa dipakai juga kalau pun misalnya dia tidak halal, karena kondisinya darurat,” jelas  Masduki Baidlowi.

Ma’ruf juga menekankan, faktor kehalalan tidak akan menghambat proses produksi vaksin tersebut.

Lebih lanjut Masduki mengatakan, dalam waktu dekat, Menko Luhut, Menkes , Bio Farma, dan MUI  akan terlebih dahulu berangkat ke China untuk melakukan pengecekan terhadap vaksin yang akan dikirim ke Indonesia.

“Dalam hal ini, kita akan minta MUI untuk ikut dalam tim kunjungan ke Beijing untuk memperoleh vaksin itu, sehingga prosesnya akan diverifikasi dari awal. Jadi ada melibatkan tim fatwa dan tim LPPOM, ini yang akan memverifikasi apakah halal atau tidak,” imbuhnya.