Ada Oknum Aparat Di Penembakan Pendeta Yeremia ? Ini Temuan TGPF…
TRENDING, malangpost.id- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan ( Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkap adanya dugaan keterlibatan aparat dalam penembakan Pendeta Yeremia Zanambani di Intan Jaya, Papua. Hal tersebut disampaikan Mahfud saat memaparkan hasil investigasi Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang diumumkan Rabu (21/10) siang.
“Mengenai terbunuhnya Pendeta Yeremia Zanambani pada 19 September 2020. Informasi dan fakta-fakta yang didapatkan tim di lapangan menunjukkan dugaan keterlibatan oknum aparat. Meskipun ada juga kemungkinan dilakukan oleh pihak ketiga,” ujar Mahfud, Rabu (21/10/2020).
Mahfud memastikan pemerintah akan menyelesaikan kasus tersebut sesuai dengan hukum pidana maupun hukum administrasi negara. Ia juga meminta Polri agar menegakkan hukum tanpa pandang bulu dalam menuntaskan kasus ini.
“Sejauh menyangkut tindak pidana berupa kekerasan dan pembunuhan. Pemerintah meminta Polri dan kejaksaan untuk menyelesaikannya sesuai dengan hukum yang berlaku tanpa pandang bulu,” kata Mahfud.
Sebelumnya, Mahfud MD membentuk TGPF kasus penembakan di Intan Jaya atas permintaan Presiden Jokowi. Hal itu merespons surat dari Persekutuan Gereja Injil Indonesia (PGII) atas pembunuhan terhadap Pendeta Yeremia Zanambani. TGPF sudah berada di Timika sejak Rabu (7/10) untuk menyelidiki terkait rentetan penembakan yang terjadi di Intan Jaya. Mereka lalu bergerak ke Sugapa guna mencari fakta-fakta penembakan yang menewaskan 2 anggota TNI, 1 warga sipil, dan 1 pendeta itu.
Pendeta Yeremia Zanambani tewas dengan luka tembak di Kampung Hitadipa, Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Sabtu (19/9/. Pihak TNI menyebut Yeremia tewas ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB). Namun, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Sebby Sambon mengatakan, korban tewas dibunuh aparat TNI.