Inilah Sinopsis Film Bumi Manusia. Yuk Cek
Yuk Cek
RESENSI, malangpost.id – Pasti sudah banyak yang tahu, kalau film ini cukup buming karena bukunya. Tetapi bagi anda yang baru mengetahuinya dan penasaran kenapa film ini menjadi buming langsung simak saja yah penjelasan di bawah ini.
Film Bumi Manusia, ditunggu-tunggu oleh para penggemar dari alm. Pramoedya Ananta Toer. Sinopsis film ini merupakan seorang pribumi yang jatuh cinta kepada gadis keturunan Belanda. Dikisahkan, cinta mereka pun tak berjalan mulus karena terdapat beberapa rintangan yang datang.
Film ini diadaptasi dari novel yang berjudul sama, yaitu Bumi Manusia merupakan buku pertama dari Tetralogi Buku karya beliau. Diterbitkan oleh Hasta Mitra di tahun 1980. Pak Pram sendiri menulis novel ini saat diasingkan di Pulau Buru bersama dengan ribuan tahanan politik lain.
Perilisan Film
Film ini dirilis pada tanggal 15 Agustus 2019. Film ini diperankan oleh para bintang muda Indonesia seperti Iqbaal Ramadhan, Mawar Eva de Jongh, dan Ine Febriyanti, serta Jerome Kurnia hingga Bryan Domani.
Jika dispesifikasikan, film ini menceritakan tentang tokoh Minke (Iqbaal Ramadhan), yang mana seorang pribumi Jawa toktok. Bersekolah di HBS. Di masa itu, yang bisa masuk ke sekolah HBS hanya orang-orang keturunan Eropa saja. Tetapi beda dengan Minke.
Minke bisa bersekolah di HBS karena merupakan keturunan dari bangsawan pribumi yang pandai. Dengan melihat keadaan sekitar, Minke gelisah melihat nasib pribumi lain tertindas. Sehingga ia berinisiatif mencoba memperjuangkan nasib para pribumi melalui tulisan.
Sosok Minke Terinspirasi Oleh?
Sosok Minke menurut Pak Pram terinspirasi dari Tirto Adhi Soerjo, pendiri surat kabar berbahasa Melayu pertama yang ada di Indonesia dan dikenal sebagai Bapak Pers Nasional. Latar film berada di Surabaya dengan latar film dibuat seperti di zaman pendudukan Hindia Belanda tahun 1898.
Minke sendiri nantinya akan bertemu dengan Annelies (Mawar E. de Jongh). Annelies adalah anak dari Nyai Ontosoroh dan Herman Mellema (pemilik perusahaan Boerderij Buitenzorg). Otomatis mereka merupakan orang-orang kolonial.
Akhirnya seiring waktu mereka jatuh cinta. Di masa itu, Nyai dianggap sebagai perempuan yang tidak memiliki norma kesusilaan (mendapatkan prestise buruk) karena statusnya sebagai istri simpanan. Dengan sadar akan statusnya, Nyai Ontosoroh pun berusaha untuk belajar agar diakui oleh orang sebagai manusia.
Hubungan Minke dan Annelie
Hubungan mereka berdua pastinya mendapat penolakan dari berbagai pihak. Paling menolak berada di posisi ayah Minke yang baru diangkat sebagai Bupati. Permasalahan hubungan ini muncul lagi saat kebahagiaan mereka diambil oleh hukum bangsa kolonial.
Cerita cinta mereka jadi rumit karena latar belakangnya yang berbeda otomatis. Alur film dianggap cukup baik. Dimana cerita cinta rumit juga didasarkan pada ketimpangan sosial, rasisme, sampai feodalisme.
Jadi Fokus Ceritanya Bagaimana?
Jadi fokus cerita di film ini adalah tentang percintaan yang rumit dan tentang kisah perjalanan anak pribumi keturunan bangsawan yang mana ingin mengubah nasib sesama anak bangsa dengan memperjuangkannya pada masa penjajahan Belanda.
Dengan melalui buku, Pak Pram menggambarkan secara hidup kondisi masa penjajahan Belanda (zaman kolonial) saat itu. Jadi kemungkinan terasa bagi pembaca untuk ikut alur ceritanya. Hikmah yang didapat juga cukup banyak. Tergantung perpektif masing-masing.
Dengan gambaran seperti itu, banyak nilai yang anda dapat baik buruknya. Terpenting adalah anda bisa mengaplikasikan nilai yang baik di kehidupan diri sendiri maupun masing-masing dengan baik. Jika anda merasa tertarik menonton film, dipersilahkan untuk menontonnya.
Siapa tahu jatuh cinta. Dengan film Bumi Manusia, karya alm. Pramoedya Ananta Toer.