Netwriter can get reward Join NowDaftar / Login Netwriter
22/11/2024
ME-TIME

Ini Tradisi yang Biasa Dilakukan dalam Menyambut Tahun Baru Imlek

desi3
  • Februari 11, 2021
  • 3 min read
Ini Tradisi yang Biasa Dilakukan dalam Menyambut Tahun Baru Imlek

Seperti perayaan hari raya lainnya, ada beberapa tradisi Tahun Baru Imlek yang dilakukan masyarakat Tionghoa.

RAGAM, malangpost.id – Tahun Baru Cina, atau biasa disebut Imlek adalah salah satu perayaan terbesar yang dilakukan oleh masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia. Umumnya masyarakat Tionghoa menggunakan momen ini untuk mempererat persaudaraan dengan mengunjungi keluarga dan saudara untuk merayakan Imlek bersama.

Seperti masyarakat yang merayakan Lebaran dan Natal, masyarakat Tionghoa juga bersiap-siap menyambut kedatangan hari spesial ini. Dalam menyambut Imlek, masyarakat Tionghoa memiliki rangkaian tradisi penuh makna yang biasa dilakukan.

Tradisi apa saja yah? Berikut beberapa tradisi Imlek yang biasa dilakukan menyambut Imlek.

Membersihkan rumah

Tidak berbeda dengan kepercayaan lain, masyarakat Tionghoa juga melakukan aktivitas bersih-bersih dan beres-beres rumah. Kegiatan bersih-bersih ini pun harus selesai sebelum tengah malam sebelum Imlek.

Selain penting untuk menyambut saudara dan tetangga yang datang bersilaturahmi, membersihkan rumah juga dianggap membersihkan atau membuang kesialan tahun sebelumnya. Diharapkan saat tahun baru rezeki baru masuk. Karenanya, membersihkan rumah di hari Imlek justru dianggap tabu karena dipercaya bisa membersihkan rezeki baru.

Berdoa ke Klenteng

Malam sebelum Imlek atau di pagi hari Imlek, masyarakat Tionghoa melakukan sembahyang atau berdoa ke klenteng. Mereka berdoa untuk memanjatkan syukur sekaligus meminta perlindungan dan berkah agar kehidupan di tahun yang baru lebih baik dari tahun sebelumnya.

Prosesi sembahyang biasanya diiringi dengan prosesi membakar dupa, lilin, dan kertas doa. Masyarakat Konghucu juga biasanya melakukan sembahyang leluhur sehari sebelum Imlek dengan memberikan persembahan makanan dan minuman, seperti buah, kue, teh, dan arak.

Acara makan bersama

Biasanya masyarakat Tionghoa mengadakan acara makan bersama keluarga di malam sebelum Imlek. Makanan yang disajikan terdiri dari berbagai hidangan peranakan Tionghoa-Indonesia.

Baca Juga:  Imlek 2023 Jadi Tahun Kelinci Air, Apa Artinya?

Di pagi hari, tradisi makan bersama juga dilakukan namun tidak ada hidangan yang mengandung daging. Masyarakat Tionghoa dengan kepercayaan Konghucu percaya ini sebagai bentuk penghormatan bagi dewa yang tidak menyantap hewan bernyawa.  

Berkumpul bersama keluarga

Sama seperti momen spesial lainnya, Imlek juga merupakan momen istimewa bagi masyarakat Tionghoa. Mereka merayakan Imlek dengan berkumpul bersama keluarga dan mengunjungi saudara.

Lazimnya, anggota keluarga yang lebih muda berkunjung ke keluarga yang usianya lebih tua. Saat Imlek makanan yang disajikan juga sangat istimewa, seperti dumpling dan mie, yang diyakini mampu membawa keberuntungan bagi setiap orang.

Tradisi makan Yu Sheng

Saat perayaaan Tahun Baru Imlek, masyarakat Tionghoa selalu menghidangkan Yu Sheng/Yee Sang. Makanan yang terdiri dari irisan lobak, jahe, rebung, wortel, ketimun, jeruk bali, dan ikan mentah yang diberi saus ini wajib dihidangkan.

Untuk menyantapnya pun ada prosesnya. Sebelum makan, seluruh keluarga harus mengaduk makanan bersama-sama dan mengangkat isi dari hidangan tinggi-tinggi dengan sumpit. Dipercaya, semakin tinggi makanan diangkat, maka semakin cepat harapan terkabul. Begitu juga dengan keberuntungan akan banyak menghampiri di tahun baru.

Bagi-bagi angpao

Saat berkumpul bersama keluarga dan berkunjung ke keluarga lain, setelah memberi salam, orang yang sudah menikah akan memberikan angpao kepada orang yang belum menikah. Angpao umumnya berupa amplop merah dengan berbagai desain.

Tidak hanya anak-anak dan remaja, orang dewasa yang belum menikah masih boleh menerima angpao karena dianggap dapat memberi nasib baik, termasuk jodoh. Angpao juga kerap diberikan dari atasan kepada bawahan.

Memakai unsur warna merah

Warna merah dianggap sebagai lambang kemakmuran dan keberuntungan. Karenanya, saat Imlek masyarakat Tionghoa menggunakan dekorasi, pernak-pernik, dan pakaian dengan nuansa merah. Selain itu, warna merah juga dipercaya dapat mengusir iblis yang muncul saat perayaan tahun baru Imlek.

Baca Juga:  Inilah Sinopsis Film Bumi Manusia. Yuk Cek

Nah, itulah beberapa tradisi Imlek masyarakat Tionghoa yang unik dan penuh makna. Bagi Anda yang merayakan, tetap patuhi protokol kesehatan. Gong Xi Fa Cai! (ds3)